32.7 C
Cepu
BerandaBloraDukung Blora Menuju Kabupaten Organik, Dosen IPB University Beberkan...

Dukung Blora Menuju Kabupaten Organik, Dosen IPB University Beberkan Ilmu Irigasi untuk Lahan Kering

KABARCEPU.ID – Dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian di wilayah Kabupaten Blora, Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor atau IPB University menggelar pelatihan manajemen pengairan lahan kering.

Kegiatan yang diprakarsai dan diketuai oleh Dosen (FEM) IPB University Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi, dilaksanakan di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/8/2025), diikuti oleh 50 petani dari Desa Bajo, Sambong, dan Kradenan yang tergabung dalam kelompok petani padi, buah, dan sayur organik.

Melalui program Dosen Pulang Kampung, Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi, mendukung upaya Kabupaten Blora menuju pertanian organik serta memberikan ilmu terkait pengelolaan sumber daya air yang efisien sekaligus sebagai semangat pengabdian kepada masyarakat dan kontribusi nyata terhadap pembangunan pertanian berkelanjutan di wilayah Kabupaten Blora.

Program ini bertujuan mendekatkan inovasi kampus dengan kebutuhan desa, khususnya dalam pengelolaan pertanian berkelanjutan yang adaptif terhadap perubahan iklim.

Prof. Bayu Krisnamurthi, menyampaikan, kegiatan ini bukan hanya bentuk pengabdian, tetapi juga ikhtiar membangun kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan petani dalam mewujudkan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.

“Blora sebagai kabupaten organik, kami sangat mendukung. Potensi organik yang bisa dikembangkan di Blora saat ini adalah beras organik, dan ke depan harus didorong pula buah-buahan organik, sehingga Blora dapat menjadi pusat buah organik di Indonesia,” katanya.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Dukung Blora Menuju Kabupaten Organik Dosen IPB University Pulang Kampung Beberkan Ilmu Irigasi untuk Lahan Kering

Para petani Blora tersebut mendapatkan berbagai materi strategis dari Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi seputar pengelolaan air dan penguatan kelembagaan yang sangat relevan dengan tantangan pertanian lahan kering.

Prof. Bayu menekankan pentingnya kelembagaan pengelolaan air di tingkat desa. “Ada banyak contoh yang dapat kita adaptasi dari IPB maupun daerah lain untuk diterapkan di Blora,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, tim IPB University menyerahkan bantuan bibit buah-buahan dan pupuk organik untuk petani setempat. Prof. Bayu juga mengusulkan pembentukan PAMOR BLORA sebagai wadah bagi petani yang fokus pada pertanian organik.

Kegiatan ini juga menghadirkan Dwinanto, SE, Kepala Desa Krandegan, Kabupaten Purworejo sekaligus peraih Penghargaan Digital Terbaik Nasional dari APDESI, yang membagikan pengalaman sukses dalam manajemen pengairan berbasis digital di desanya.

Selain itu, turut hadir, Emilia Tri Setyowati, SP (Executive Director Trubus & Executive Secretary Bina Swadaya) memaparkan materi bertema Menuju Blora Kabupaten Organik, membahas strategi dan peluang pengembangan pertanian organik di daerah.

Executive Director Trubus sekaligus Executive Secretary Bina Swadaya itu menekankan pentingnya ekosistem yang mendukung untuk mempercepat transformasi pertanian ramah lingkungan di tingkat lokal.

Dosen IPB University Beberkan Ilmu Irigasi untuk Lahan Kering

Lebih lanjut, sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan inisiatif ini, Trubus Bina Swadaya turut menyerahkan bantuan bibit buah secara simbolis kepada Kepala Desa Bajo. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong diversifikasi usaha tani dan memperkuat komitmen petani dalam praktik pertanian organik.

Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, yang hadir langsung, memberikan apresiasi atas terselenggaranya program ini. “Tema pengelolaan air untuk lahan kering ini sangat tepat, karena Blora memang daerah kering. Kami bertekad mengembangkan pertanian berbasis organik dan menghasilkan produk sehat,” ungkapnya.

Bupati juga menekankan pentingnya insentif harga untuk mendorong petani beralih ke sistem organik. “Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengembangkan pasarnya,” terangnya.

Ia berharap kolaborasi kampus dan desa ini tidak hanya mendorong Blora sebagai penghasil padi organik, tetapi juga buah-buahan organik. “Kami juga ingin peningkatan SDM agar petani Blora semakin berdaya,” pungkasnya.

Penutupan kegiatan tersebut diisi dengan pemaparan dari Tim IPB University mengenai Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Air untuk Pertanian Organik.

Tim IPB University dipimpin oleh Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi, putra daerah asal Ngawen, Blora, didampingi Dr. Anna Fariyanti (asal Cepu), Herawati, SE, M.Si, Dr. Yanti Nuraeni Muflikh, dan Al-May Abyan Izzy Burhani, SE, M.Si. Mereka sebelumnya telah aktif menjalankan berbagai program IPB di Blora seperti Kedai reka, Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), dan Capstone Project.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img

Berita Terkait