KABARCEPU.ID – Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) harus militan. Didasari pengabdian yang tulus, siapapun yang menjadi pengurus NU, harus memiliki jiwa militan. Demikian disampaikan Ketua MWC NU Cepu, Suharno Abdul Syukur.
Ketika ditemui di kediamannya Suharno mengatakan, militansi yang dimiliki para pengurus inilah yang membuat kepercayaan kepada NU semakin meningkat. “Alhamdulillah, andaikan dilihat dengan grafik, secara umum kepercayaan masyarakat kepada NU semakin naik,” katanya.
Kepada KabarCepu pria yang tinggal di Perumahan RSS Karangboyo ini mengungkapkan, dirinya bangga memiliki Banom (Badan Otonom NU) yang militansi. “Saya sudah menemukan banyak kader yang militan. Contohnya, jebolan Banser itu ikatan batinnya kuat sekali,” ungkap pegawai Kementerian ESDM tersebut.
Di usianya yang ke- 96 ini, lanjut Suharno, NU semakin memantapkan posisinya sebagai ormas terbesar di Indonesia. “Meskipun NU sangat diuntungkan kader militan, tetapi sebenarnya bukan NU yang butuh mereka,” katanya. “Justru mereka yang butuh NU,” tegas Suharno.
Siapa yang mau mengurusi NU, saya anggap ia santriku. Siapa yang jadi santriku, saya doakan husnul khotimah beserta anak cucunya. Pernyataan dari pendiri NU KH Hasyim Asy’ari inilah yang menjadi pegangan Ketua MWC NU Cepu.
Ia menambahkan, perkembangan terakhir banyak anak muda yang militansinya kepada NU tidak diragukan lagi. “Di Cepu, baik Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, dan Pagar Nusa semuanya aktif dan menunjukkan keseriusannya dalam berorganisasi,” pungkas Suharno.***