Cepu  

Mengembalikan Warisan Jipang sebagai Mercusuar Peradaban Islam

Mengembalikan Warisan Jipang sebagai Mercusuar Peradaban Islam

Kalau mau adil dan relevan, mestinya masyarakat wilayah Jipang utamanya pusat wilayah Jipang dilabeli sebagai masyarakat yang militan, politis, kritis, sosialis, dan anti feodalis.

Lebih lanjut, betapun rancu cerita tentang penghitaman dan pemerahan wilayah Jipang, nyatanya cerita-cerita itu kini telah dikonsumsi dan melekat kuat di masyarakat.

Eksistensi wilayah Jipang sebagai pusat peradaban Islam yang dimulai Syekh Jumaidil Kubro dari Gunung Jali, Desa Tebon, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro pada 1334 M pun tertutupi.

Fakta bahwa wilayah Jipang merupakan tempat mula-mula perkembangan Islam yang damai dan toleran pada masa kejayaan Majapahit hingga lahirnya Demak, dijauhkan dari masyarakat.

Entah apa sebab persisnya. Yang dapat diindikasi, ada suatu kekuatan atau kelompok yang takut eksistensinya terdegradasi bahkan aibnya dikuliti ketika wilayah Jipang tampak secara murni. ***

 

Oleh : Yusab Alfa Ziqin 

Penulis adalah Pegiat Literasi Bojonegoro

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA