Belajar itu bisa dilakukan di mana saja, kapan saja. Belajar tak harus dengan fasilitas mewah dan lengkap. Belajar yang terpenting disertai semangat untuk maju, menjadi lebih pintar, dan berguna. Demikianlah semangat para relawan sekolah rakyat yang tiada benti berjuang mencerdaskan bangsa.
Di Desa Cabean Kecamatan Cepu, para relawan sekolah rakyat berbagi ilmu pada anak-anak. “Kegiatan di Desa Cabean ini merupakan pengembangan kegiatan yang ada di Desa Getas,” ujar relawan sekolah rakyat, Dwi Kahar.
“Semangat anak-anak sungguh luar biasa, saya pun semakin bersemangat mengajari mereka,” katanya.
Diajari menulis, membaca, dan berbicara dengan menggunakan Bahasa Inggris, tampak anak-anak tidak merasa canggung lagi. Dalam sehari, mereka diharuskan menghafal 10 hingga 15 kosa kata baru. Metode ini diharapkan untuk selalu menambah perbendaharaan kata yang mereka kuasai.
Kahar menuturkan, dirinya beserta kawan-kawan yang tergabung dalam sekolah rakyat tidak memasang target yang terlalu tinggi pada anak didiknya.
“Kami inginnya berjalan dulu dengan baik, nggak masang target yang muluk-muluk. Ini salah satu cara kami memajukan desa,” jelas pria 34 tahun ini.
Anak didik sekolah rakyat dikelompokkan menjadi dua, kelas 1-2 serta kelas 3-6. Bersama tujuh relawan yang saat ini aktif, Kahar membagi jadual sesuai kelompok. “Senin dan Selasa di rumah Pak Bayan Cabean, kalau Minggu pagi di Omah Joglo. Sedangkan yang di Getas difokuskan di balai desa,” terang Kahar.
Meski sudah memiliki anak didik sejumlah 82 anak, relawan sekolah rakyat tidak akan pernah berhenti menularkan kemampuan berbahasa asing ini kepada anak-anak desa. “Jika sewaktu-waktu ada anak baru yang mau gabung, kami tetap menerima. Nggak ada syarat khusus untuk bergabung,” ujarnya. (*)
KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA