KABARCEPU.ID – Akan berdiri kayu jati berusia ratusan tahun, di Taman Budaya Cepu (TBC).
Kayu Jati ini akan menjadi ikon yang mengagumkan bagi Kabupaten Blora.
Diperkirakan berusia 250 tahun, kayu jati akan menjadi daya tarik utama taman tersebut.
Kayu jati raksasa ini, yang memiliki tinggi mencapai 50 meter, telah dihibahkan oleh Perhutani kepada Pemerintah Kabupaten Blora.
Proses pemindahannya dimulai pada hari ini, Senin, 6 November 2023, setelah berhasil dievakuasi dari kawasan hutan.
Menurut Kepala Sub-Seksi (KSS) Produksi, Sukandi, kayu jati ini sebelumnya tumbang pada tahun 2020 di kawasan hutan RPH Temengeng, BKPH Pasar Sore KPH Cepu.
Proses penghibahan kayu tersebut melibatkan sejumlah persyaratan administrasi yang ketat, mengingat kayu tersebut berada di Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) dan tidak diperbolehkan untuk diperdagangkan.
Sukandi menjelaskan bahwa berkas administrasi penghibahan kayu tersebut sudah lengkap, tinggal menunggu penerbitan surat jalan.
Meskipun kayu ini diberikan tanpa biaya, proses pengangkutan sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Blora yang bekerja sama dengan pihak ketiga.
Kepala Bidang Bangunan Gedung DPUPR Blora, Danang, menyampaikan, bahwa proses pemindahan kayu jati ini mengalami beberapa kendala terkait perizinan, namun akhirnya dapat diselesaikan dengan baik.
Kayu jati raksasa ini akan langsung dibawa ke Taman Budaya Cepu untuk menjadi bagian integral dari desain dan keindahan taman tersebut.
Sementara itu, pembangunan Taman Budaya Cepu hampir mencapai tahap penyelesaian.
Detail pekerjaan tidak diungkapkan secara rinci, namun diharapkan pekerjaan ini akan selesai sebelum musim hujan tiba.
Proyek pembangunan kawasan Taman Budaya Cepu dikerjakan oleh Wahyu Tirto, asal Semarang, dengan nilai penawaran sebesar Rp 2,5 miliar dari pagu proyek sebesar Rp 2,6 miliar.
Dengan hadirnya kayu jati bersejarah ini, Taman Budaya Cepu diharapkan akan menjadi tujuan wisata yang menarik dan memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjungnya, sambil juga memperkaya nilai-nilai sejarah dan kekayaan alam Kabupaten Blora.***