Cepu  

Jaga Kekayaan Budaya, Jipang Kembali Gelar Grebeg Suro

Tutik Tri Harmani (jilbab merah maroon) beserta cucu (dok. foto/Lolo).

Tutik Tri Harmani salah satu warga dari Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku, setiap ada Grebeg Suro Jipang selalu hadir bersama suami dan mengajak cucunya. Itu dilakukan untuk mengenalkan kearifan lokal budaya sejak dini pada anak-anak.

“Karena acara seperti ini sangat menarik dan memiliki nilai makna budaya yang sangat tinggi di jaman modern. Sebagai pengingat untuk anak-anak kami. Bahwa tradisi dan budaya itu masih ada dan harus di jaga. Selain itu juga untuk ikut berebut Gunungan dan Nasi Tumpeng, biar ikutan kena berkahnya juga secara tidak langsung,” ujar Tutik Tri Harmani.

Kepala Desa Jipang, Ngadi , mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir kegiatan kirab sempat ditiadakan karena Pandemi. “Untuk di masa pandemi kita laksanakan hanya kegiatan ritual,” ujarnya.

Walaupun hanya ditopang anggaran desa, Ngadi berharap pada tahun mendatang pihaknya bisa melaksakan kegiatan grebeg yang lebih besar.

“Kedepan kami ingin menata UMKM di desa agar menjadi daya tarik untuk promo wisata religi yang ada di Makam Gedong Ageng,” tambahnya.

Grebeg Suro Desa Jipang, memiliki daya tarik dan ikon kearifan lokal serta nilai sejarah yang di minati serta di nantikan oleh masyarakat sebagai kekayaan budaya yang patut untuk di jaga dan di lestarikan.***

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA