Cepu  

Jaga Kekayaan Budaya, Jipang Kembali Gelar Grebeg Suro

Bukan hanya prosesi-prosesi adat, ritual, kirab pusaka, pagelaran seni dan budaya, pertunjukan tari serta bazar UMKM, menjadi rangkaian keramaian dalam festival budaya Grebeg Suro Desa Jipang. Disuguhkan selama dua hari dua malam di desa tersebut dengan cara gotong royong dan kebersamaan. Harapannya,Festival Budaya ini menjadi tujuan dari destinasi wisata kebanggaan milik masyarakat jipang khususnya.

Hiburan Kesenian Tari Tradisonal (dok. foto/Lolo).

Karniva Agustina mewakili RT 07 RW 02 Desa Jipang mendapat juara harapan 1 lomba Nasi Tumpeng.  Dia  merasa bangga dan senang bisa turut andil dalam pagelaran tersebut. “Selain memeriahkan suasana Grebeg Suro, juga tentunya untuk menghargai dan menjaga tradisi budaya yang telah berjalan bagi generasi milenial. Seperti saya khususnya, sebagai warisan budaya yang patut dilestarikan,” kata dia.

“Sejauh ini Desa Jipang cukup sukses membuat masyarakat bergotong royong. Meramaikan dan saling membantu melancarkan jalannya kegiatan ini. Semoga kedepan makin meriah dan makin jaya untuk Desa Jipang,” tutup Karniva yang menghabiskan biaya untuk kostum dan makeup sebesar Rp1,5 juta pada ajang Grebeg Suro ini.

Karniva Agustina (dok. foto/Lolo).

Dengan menampilkan aneka Seni dan Budaya, Grebeg Suro Desa Jipang di laksanakan sepanjang dua hari penuh atas inisiatif dari masyarakat dan sesepuh desa dengan melibatkan Pegiat Budaya, Forkompincam serta di bantu oleh seluruh lapisan masyarakat dari wilayah Kecamatan Cepu.

Selain untuk menjaga kekayaan budaya dan tradisi leluhur,  juga untuk membangkitkan ekonomi Desa Jipang. Khususnya dari segi pariwisata dengan adanya Kirab Budaya serta agar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dari Kota Cepu maupun yang berada dari luar daerah sebagai hiburan dan wisata budaya.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA