Cepu  

Jaga Kekayaan Budaya, Jipang Kembali Gelar Grebeg Suro

Sepanjang jalan di Desa Jipang, nyala api obor menggantikan nyala lampu listrik di malam hari, diiringi kekompakan warga desa jipang dalam melakukan kegiatan rondan (patroli berjaga keliling desa).

Tradisi Budaya Grebeg Suro Desa Jipang
Para Prajurit Kirab Pusaka (dok. foto/Lolo).

Sesi Jamas Pusaka, yaitu membersihkan benda pusaka warisan leluhur dengan cara mencuci atau memandikan menggunakan air kembang untuk membuat harum serta mengkilap.

Dilakukan oleh para sesepuh serta orang-orang terpilih, menjadi prosesi yang paling menarik penuh makna. Itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur-leluhur serta menjaga kelestarian dan membangkitkan tradisi budaya desa tersebut.

Sebagai perwujudan bentuk rasa syukur atas nikmat dari hasil bumi yang di peroleh masyarakat Desa Jipang dua gunungan hasil bumi, berisi berbagai macam buah-buahan hasil panen dan beberapa Nasi Tumpeng di arak dari kediaman Kepala Desa Jipang menuju Balai Desa Jipang yang berada di depan Makam Gedong Ageng, makam keramat desa setempat pada pelaksanaan hari kedua Grebeg Suro Desa Jipang mulai pukul 09:00 WIB hingga pukul 12:00 WIB.

Warga Jipang sedang mengarak 2 Gunungan Utama (dok. foto/Lolo).

Kemudian pada puncak acara di hari kedua Grebeg Suro Desa Jipang itu, dua gunungan utama hasil bumi serta beberapa gunungan pendukung dan nasi tumpeng menjadi rebutan masyarakat. Tak hanya warga Desa Jipang, namun, masyarakat dari luar desa hingga luar Kota Cepu ikut meramaikan. Serta menikmati suasana kemeriahan tradisi budaya yang di gelar pada bulan suro setiap tahunnya.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

KONTEN PILIHAN UNTUK ANDA