KABARCEPU.ID – Sebuah langkah berani untuk mewujudkan visi besar Cepu Raya sebagai pusat vokasi energi, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Pratikno, telah menggulirkan gagasan ini dengan keyakinan dan tekad kuat.
Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar baru-baru ini di Gedung KESDM, para pemangku kepentingan dari berbagai sektor berkumpul untuk merumuskan rencana aksi yang konkret.
Gagasan monumental ini berawal dari konsep pembentukan kawasan ekonomi khusus yang meliputi Blora, Bojonegoro, Ngawi, dan Tuban, dengan pusatnya berada di Kota Cepu.
FGD ini menjadi wadah bagi para pemimpin dan perwakilan lembaga-lembaga terkemuka. Termasuk Menteri Sekretariat Negara, BPSDM ESDM, dan para pemangku kepentingan lainnya. Untuk membahas langkah-langkah strategis yang diperlukan guna mencapai tujuan bersama.
Salah satu poin penting yang disampaikan Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam era pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perhatian terhadap keseimbangan alam, dan persiapan tenaga kerja yang berkompeten dalam berbagai bidang energi, menjadi fokus utama.
Disampaikan oleh Direktur PEM Akamigas, Erdila Indriani, yang berharap dapat meningkatkan jumlah mahasiswa hingga mencapai 5000 orang melalui pembentukan program studi Energi Baru Terbarukan (EBT).
Bupati Blora, Arief Rohman, turut aktif membenahi infrastruktur dasar di Cepu. Langkah-langkah seperti perbaikan saluran pembuangan air telah dimulai untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Bupati juga mengungkapkan bahwa beberapa perguruan tinggi ternama, termasuk Universitas Pertamina, ISI Solo, dan Poltekbang, telah mengajukan izin untuk membuka cabang di Kabupaten Blora. Ini menunjukkan minat besar dari lembaga-lembaga pendidikan untuk turut serta dalam pembangunan.
Pentingnya memperkuat sinergi antarlembaga juga menjadi sorotan utama dalam FGD ini.
Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara Bidang Transformasi Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia, Widya Priyahita Pudjibudojo, menekankan perlunya merumuskan tujuan bersama dan menjalankan program-program yang saling mendukung.
Widya Priyahita Pudjibudojo berharap, bahwa Cepu Raya dapat menjadi pusat vokasi yang sah secara hukum dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Dalam pertemuan ini, keberagaman pemangku kepentingan dari berbagai sektor tercermin dengan kehadiran perwakilan dari Pertamina, Perhutani, Pemkab Blora, dan SKK Migas.
Semua pihak sepakat bahwa upaya bersama dalam membangun Cepu Raya sebagai pusat vokasi energi memerlukan kerjasama yang erat dan kolaborasi yang berkesinambungan.
FGD ini menandai langkah awal yang kuat menuju mewujudkan impian besar Cepu Raya. Sebagai pusat vokasi energi yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan sekitar.
Dengan semangat kolaborasi yang tinggi, para pemangku kepentingan siap menghadapi tantangan dan merintis masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan vokasi energi yang berkualitas dan berdaya saing.
Dalam sinergi ini, diharapkan Cepu Raya akan menjadi contoh keberhasilan pembangunan berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.***