KABARCEPU.ID – Ketua KPU Bojonegoro, Robby Adi Perwira, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan debat perdana untuk Pemilihan Bupati Bojonegoro 2024 terpaksa dibatalkan.
Dalam pernyataannya, Robby menyebutkan bahwa KPU Bojonegoro telah berkoordinasi dengan KPU Jawa Timur untuk mencari solusi terkait pembatalan debat pilbup Bojonegoro 2024 tersebut.
“Kami diminta untuk melakukan rapat bersama kedua tim sukses pasangan calon dan Bawaslu untuk mencari formula debat terbaik,” ujarnya saat dikonfirmasi pada 23 Oktober 2024.
Ketidakpuasan atas pembatalan ini mendapatkan respon dari Tim Pemenangan Paslon nomor urut 1, Teguh Haryono dan Farida Hidayati.
Ketua Tim Pemenangan, Hasan Abrori, melaporkan KPU Bojonegoro ke Bawaslu dengan dugaan pelanggaran administrasi dan etik.
Dia menekankan bahwa KPU Bojonegoro telah melanggar aturan yang telah menjadi kesepakatan dalam technical meeting, di mana seharusnya kedua calon bupati dan wakil bupati hadir di atas panggung.
Hasan Abrori menjelaskan bahwa pada 15 Oktober 2024, telah ada kesepakatan mengenai format debat yang melibatkan kedua paslon.
Namun, pada 17 Oktober, terjadi perubahan mendadak yang tidak disetujui oleh pihaknya.
“KPU Bojonegoro cenderung mengikuti permintaan paslon nomor 2,” ungkapnya.
Kejanggalan semakin jelas ketika, menjelang hari H, layout panggung yang sebelumnya telah mereka sepakati berubah secara drastis, hanya menyisakan satu kursi.
Melalui laporan ini, Hasan berharap Bawaslu dapat mengambil tindakan tegas terhadap KPU Bojonegoro. Terutama jika ditemukan adanya oknum yang tidak netral.
“Kami ingin agar proses pemilihan berjalan adil dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
KPU Bojonegoro, di sisi lain, berkomitmen untuk menggelar rapat pleno internal dan melanjutkan koordinasi dengan KPU Jatim.
Koordinasi tersebut bertujuan untuk menemukan solusi terbaik bagi penyelenggaraan debat pilbup Bojonegoro 2024 selanjutnya. ***
