KABARCEPU.ID – SMPN 2 Tunjungan Blora sukses menyelenggarakan Pelatihan Dasar AI untuk siswa dan guru dengan tujuan meningkatkan literasi digital dan kreativitas, Selasa (12/11/2024) kemarin.
Pelatihan ini menggandeng Forum Kreator Era AI (FKEAI) Provinsi Jawa Tengah sebagai instruktur utama, serta menghadirkan materi inovatif tentang penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam penulisan kreatif.
Kepala SMPN 2 Tunjungan, Sudar, S.Pd, M.Pd, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting dalam menghadapi tantangan era digital.
“Kami berharap siswa dan guru tidak hanya memahami teknologi AI, tetapi juga mampu memanfaatkannya sebagai alat untuk mengembangkan kreativitas. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mencetak generasi yang adaptif dan inovatif,” jelasnya.
Salah satu hasil nyata dari pelatihan ini adalah rencana penerbitan dua buku kumpulan cerpen. Buku pertama berjudul Guruku Pahlawanku ditulis oleh para guru, menggambarkan dedikasi dan perjuangan mereka dalam dunia pendidikan.
Sementara itu, buku kedua berjudul Sekolahku adalah Rumahku merupakan karya para siswa yang menggambarkan semangat mereka dalam menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang hangat dan inspiratif.
“Dua buku ini adalah simbol dari kolaborasi teknologi dan kreativitas. Kami ingin menunjukkan bahwa dengan bantuan AI, setiap individu, baik guru maupun siswa, dapat menghasilkan karya yang bermakna,” ungkap Sudar, S.Pd., M.Pd.
Pelatihan ini dipandu oleh Gunawan Trihantoro, S.Pd.I., seorang pelatih dari FKEAI Provinsi Jawa Tengah. Dalam pemaparannya, Gunawan menekankan bagaimana AI dapat mendukung proses kreatif, mulai dari mencari ide hingga menyunting naskah.
“AI adalah alat yang dapat mempermudah proses penulisan sekaligus memberikan ide-ide segar. Dengan bimbingan yang tepat, teknologi ini dapat menjadi mitra yang efektif untuk berkarya, baik bagi guru maupun siswa,” jelas Gunawan.
Para peserta diajak untuk langsung mempraktikkan penggunaan AI dalam menyusun cerpen. Dari kegiatan ini, muncul berbagai cerita yang kemudian diseleksi untuk diterbitkan dalam dua buku tersebut.
Pengawas SMP, Suhartutik, S.Pd, M.Pd yang turut hadir dalam kegiatan ini, memberikan apresiasi atas inisiatif SMPN 2 Tunjungan. Ia menyebut pelatihan ini sebagai langkah inovatif yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis siswa dan guru, tetapi juga membuka wawasan tentang bagaimana teknologi dapat mendukung literasi. Saya berharap program ini dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain,” ungkap Suhartutik.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi SMPN 2 Tunjungan dalam membangun budaya literasi digital. Selain memanfaatkan teknologi untuk mendukung kreativitas, pelatihan ini juga mendorong siswa dan guru untuk lebih percaya diri dalam berkarya.
Seorang siswa peserta pelatihan mengungkapkan antusiasmenya. “Belajar menggunakan AI sangat menyenangkan. Kami bisa membuat cerita dengan lebih mudah, dan hasilnya menjadi lebih menarik,” ujarnya.
Guru-guru pun merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini. Mereka mendapatkan wawasan baru tentang cara mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran, khususnya dalam mengembangkan kemampuan menulis.
Dengan terbitnya Guruku Pahlawanku dan Sekolahku adalah Rumahku, SMPN 2 Tunjungan membuktikan bahwa kolaborasi antara teknologi dan seni dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai. Buku-buku ini diharapkan menjadi inspirasi bagi siswa, guru, dan sekolah lain untuk terus berinovasi.
“Melalui karya ini, kami ingin menunjukkan bahwa teknologi tidak menggantikan kreativitas manusia, tetapi justru mendukung dan memperkuatnya. Ini adalah langkah kami untuk menghadirkan literasi digital yang relevan dengan kebutuhan zaman,” pungkas Sudar.
Pelatihan ini menjadi awal baru bagi SMPN 2 Tunjungan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan, menciptakan karya bermakna, dan mempersiapkan generasi yang siap bersaing di era modern.***