KABARCEPU.ID – Proses pengisian perangkat desa di Kabupaten Blora menyisakan sejumlah dugaan kecurangan terkait tahapan tes CAT yang baru saja selesai dilakukan di Semarang. Hal ini membuat geram para peserta yang tidak lolos tes.
Akibatnya, mereka bersama Pemantau Keuangan Negara (PKN) menggelar aksi unjuk rasa menolak hasil tes CAT pemilihan perangkat desa di Blora, Kamis (27/1).
“Mosok tes dilaksanakan 21 Januari tapi tanggal 20 nilainya sudah keluar, dan itu persis dengan jumlah nilai saat tes CAT (Computers Assisted Test). Ini permainan apa?” ujar salah satu peserta aksi.
Dengan membawa poster berisi tuntutan dan kecaman, massa yang berkumpul di lapangan Kridosono berjalan menuju kantor DPRD dan Kejaksaan Negeri Blora. Selanjutnya berorasi di depan kantor Bupati Blora dengan pengawalan ketat aparat.
“Kecurangan itu massif, bukan isu seperti banyak kata pejabat. Buktinya kehadiran ratusan peserta perwakilan dari berbagai desa dan kecamatan dalam aksi ini. Kami mendesak DPRD membentuk Pansus,” ujar Seno Margo Utomo anggota Pemantau Keuangan Negara (PKN) yang juga koordinator lapangan dalam aksi tersebut.
Massa yang berorasi, lanjut Seno, sengaja membelakangi kantor DPRD dan Pemkab karena selama ini mereka “buta dan tuli” seakan-akan tidak melihat kecurangan massif yang terjadi.
“Itu malah dibilang isu. Juga karena Pemkab mencla mencle sikapnya, merasa gak tanggung jawab jika ada masalah dalam tes CAT,” ujarnya.
Peserta aksi juga menyampaikan petisi penolakan terhadap hasil tes Perades dari berbagai desa.
“PKN sudah mengajukan permohonan audit forensik komputer CAT tes perades ke Lembaga Negara untuk menguji kecurangan tes CAT. Langkah hukum kita akan ajukan gugatan ke PTUN,” ujar Seno Margo Utomo.
Sementara itu Sukisman, Ketua PKN Blora, menambahkan pihaknya juga bersurat ke Presiden Jokowi, Mendagri dan Kapolri untuk mengusut tuntas dugaan kecurangan dalam pengisian perangkat desa di Kabupaten Blora.
“Aksi tersebut dilakukan, diduga saat tes CAT peserta mengalami sejumlah kejanggalan, diantaranya pengaturan nilai, server yang trouble dan isu jual beli jabatan. Kami yakin bahwa sekecil apapun kecurangan yang disembunyikan, pasti Allah akan membukanya kepada kami,” ujarnya.
Aksi massa ini berakhir dengan tertib, setelah mereka melakukan orasi di depan kantor Bupati Blora.***