Pesan Bupati Blora Kepada Apoteker, Singgung Obat Ilegal

KABARCEPU.IDBupati Blora, Arief Rohman hadir secara langsung dalam pelantikan Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Blora masa bakti 2023-2026. Pengurus baru tersebut dilantik oleh Sekretaris Pengurus Daerah IAI Provinsi Jawa Tengah Jihan Aauza di pendopo rumah dinas Bupati Blora, Minggu 21 Mei 2023.

Berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Daerah IAI Jawa Tengah Nomor : Kep.039/PD-IAI/Jawa Tengah/II/2023, kepengurusan IAI Cabang Blora diketuai oleh Apt. Dadang Kun Septianto, S.Farm beserta bidang kepengurusan lainnya.

Setelah menyaksikan prosesi pelantikan, Bupati Blora Arief Rohman, mengucapkan selamat dan sukses kepada para Pengurus IAI Cabang Blora yang baru saja dilantik. “Semoga amanah yang diemban dapat dilaksanakan dengan baik dan membawa keberkahan untuk organisasi, umat dan bangsa,” kata Bupati Blora.

Bupati Blora yang akrab disapa Gus Arief ini dalam sambutannya menjelaskan, IAI merupakan organisasi profesi yang mewadahi aspirasi seluruh sejawat apoteker di indonesia.

Organisasi ini merangkul seluruh apoteker yang bekerja di distributor farmasi, apotek, klinik, puskesmas, sampai dengan rumah sakit.

Diharapkan setelah pelantikan ini agar tidak vakum dan ada aktivitas dalam rangka memberikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Namun ada beberapa paradigma atau pandangan yang justru melemahkan eksistensi profesi apoteker yang menyebabkan profesi apoteker tidak dikenal di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, apresiasi yang tinggi perlu diberikan terhadap wacana-wacana dari organisasi profesi. Untuk mengembalikan eksistensi profesi apoteker ini, supaya dapat senantiasa tampil di tengah masyarakat dengan kepercayaan diri yang tinggi dan bisa diakui keprofesianalannya oleh masyarakat.

“Jadi pengurus itu tidak gampang, harus sabar, harus banyak menahan emosi, harus banyak meluangkan waktu untuk orang lain, dan lebih bersemangat lagi memperjuangkan eksistensi profesi ini. Pengurus harus mengurusi, bukan malah diurusi,” jelas Bupati.

Bupati Blora Singgung Obat Ilegal

Gus Arief juga berharap, apoteker-apoteker di Blora lebih aware terhadap kasus-kasus penyalahgunaan obat terutama dari sumber yang ilegal. “Ini adalah tanggungjawab moril kita bersama dalam melakukan pengawasan terhadap obat-obatan yang akan dikonsumsi masyarakat,” ucapnya.

IAI juga harus mampu menghimpun, harus membangun kerjasama dengan lintas perangkat daerah, dengan pihak rumah sakit, dan lintas profesi kesehatan lainnya. Dalam hal pengawasan obat.

“Saya juga berharap dengan pelatikan ini dapat membawa kemajuan yang pesat bagi IAI Kabupaten Blora, menjadi organisasi profesi yang solid dan besar, serta membawa peningkatan kompetensi, keunggulan dan spesialisasi bagi anggotanya dalam pekerjaan dan pelayanan kefarmasian,” ungkapnya.

Sebab, kata Bupati Blora, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi masyarakat dan organisasi itu sendiri.

Ketua IAI Blora Dadang Kun Septianto, menegaskan dan mengajak semua pengurus IAI Cabang Blora masa bakti 2023-2026 harus bekerja lebih keras lagi, menyusun program kerja seperti yang dipesankan Bupati Blora. “Pelayanan bagi masyarakat menjadi tugas utama kita di bidang kesehatan,” ucapnya.

“InsyaAllah dengan visi misi kami, pengurus cabang IAI Blora masa bakti 2022-2026, mudah-mudahan bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Pengurus Daerah IAI Provinsi Jawa Tengah Jihan Aauza, menyampaikan kepada pengurus cabang Blora masa bakti 2022-2026 yang baru saja dilantik, bahwa tantangan demi tantangan Organisasi Profesi tentu semakin berat. Tuntutan pelayanan yang prima ke anggota, upaya yang lebih profesional sejawat, dimanapun tempat praktiknya harus kita tingkatkan.

Dikatakannya, keinginan kuat untuk meningkatkan martabat dari profesi apoteker, perlindugan praktik apoteker dan tentu keberadaan apoteker yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam hal pelayanan kefarmasian maupun gerak kiprah dalam bidang apapun di masyarakat yang tidak dijalani semua.

“Kita harus berkesinambungan dengan stage holder yang ada di Kabupaten Blora. Juga tak kalah penting adalah membangun kekompakan tim pengurus sendiri,” ucapnya.

Dijelaskannya, dengan jumlah apoteker yang cukup besar, maka sudah selayaknya Blora menjadi salah satu promotor, penggerak, ide brilian untuk apoteker Blora sendiri, Jawa Tengah, juga Indonesia.

Perjuangan sejawat sebelumnya yang sudah sampai terbit perda utuk peraturan persebaran apotek tentu menjadi inspirasi daerah lain. Karena dengan hal ini akan mengurangi beban pengurus dalam pengaturan persebaran apotek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button