27.6 C
Cepu
BerandaBloraBlora Gelar Deklarasi Penolakan Aksi Kekerasan, Ciptakan Blora Berbudaya...

Blora Gelar Deklarasi Penolakan Aksi Kekerasan, Ciptakan Blora Berbudaya Cinta Damai dan Aman

KABARCEPU.ID – Dalam rangka menjaga situasi Kabupaten Blora yang damai, adem ayem dan kondusif, sejumlah pihak di Blora sepakat dan melakukan deklarasi penolakan aksi kekerasan dalam penyampaian pendapat di muka umum dalam rangka menciptakan Kabupaten Blora yang kondusif, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (1/9/2025).

Deklarasi tersebut ditandatangani secara langsung oleh Bupati Blora Dr. H.Arief Rohman, M.Si, Wakil Bupati Blora, Hj. Sri Setyorini, Forkopimda Blora bersama dengan organisasi masyarakat, aktivis, pemuka agama, hingga perguruan silat, yang ada di wilayah Kabupaten Blora.

“Hari ini kita ada semacam deklarasi damai untuk semua elemen, untuk kita berkomitmen bersama menjaga keamanan dan kondusivitas Kabupaten Blora kita tercinta,” ungkap Bupati Blora.

Adapun isi deklarasi tersebut, antara lain:
(1). Menolak aksi unjuk rasa/demo anarkis;
(2.) Menyampaikan pendapat di muka umum secara damai dan tidak merusak fasilitas umum;
(3.) Menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan prinsip-prinsip hukum yang berlaku;
(4.) Menolak segala bentuk berita hoaks, isu sara dan ujaran kebencian di tengah masyarakat serta di media sosial; dan
(5.) Bersama-sama menciptakan serta menjaga situasi keamanan.

“Kami tentunya mengucapkan apresiasi, terima kasih kepada Bapak Ibu semuanya yang mana sudah mendukung kondusivitas yang ada di Kabupaten Bora. Alhamdulillah sampai sekarang kondisi Kabupaten Bora kondusif, aman, dan terkendali. Itu semua bisa terjadi karena kompaknya kita semuanya dari semua yang ada di Kabupaten Blora,” jelasnya.

Disampaikan bahwa Pemkab Blora menggelar rapat koordinasi terkait kondusivitas wilayah bersama sekaligus dirangkai dengan Doa Lintas Agama. Adapun rapat dan doa bersama lintas agama tersebut juga diikuti secara virtual zoom meeting oleh Forkopimcam dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Blora.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Harapannya apa yang menjadi hasil rapat dan arahan dari Forkopimda Blora dapat disampaikan ke desa-desa, baik kepada kepala desa, bhabinkamtibmas, maupun babinsa masing-masing.

Ia juga meminta agar nantinya kegiatan rapat koordinasi dan doa bersama lintas agama bisa dilaksanaknan di kecamatan-kecamatan.

“Kami di tingkat kabupaten sudah melaksanakan, nanti tolong diturunkan di tingkat kecamatan dengan Forkopimcam dan juga semua unsur di tingkat kecamatan dan sampai ke desa kelurahan, nanti dibuat acara yang sama untuk doa bersama atau semacam koordinasi lah biar semuanya kompak semuanya,” jelas Bupati Arief.

“Kita ingin memberikan kepastian kepada seluruh masyarakat Kabupaten Blora bahwa suasana Blora ini aman dan kondusif,” tambahnya.

Bupati juga mengungkap, bahwa sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala-kepala sekolah yang ada di Blora. Menurutnya, karena ada yang teridentifikasi melakukan kegiatan demo dan anarki di kabupaten sekitar, mayoritas adalah para pelajar.

“Ini menjadi pembelajaran untuk kita bagaimana kita membentengi anak-anak kita. Alhamdulillah kita sudah bisa cegah, kemarin sore mereka berkumpul merencanakan untuk aksi dan ini bisa kita tanggulangi,” paparnya.

Untuk itu, diperlukan peran aktif dari masyarakat, para orang tua, sangat dibutuhkan untuk menciptakan situasi kondusif. Informasi sekecil apa pun mengenai suasana di masyarakat agar dapat segera diinformasikan. Ia juga menegaskan bahwa TNI dan Polri siap mengawal masyarakat, serta berharap ormas-ormas maupun perguruan yang memiliki anggota dapat turut membantu.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Bupati, Hj. Sri Setyorini juga berpesan kepada beberapa kecamatan untuk dapat meningkatkan kewaspadaannya dan meningkatkan komunikasi dengan sekolah-sekolah.

“Kami hanya berpesan kepada empat kecamatan yang agar lebih meningkatkan kewaspaadaannya, untuk berkomunikasi dengan Kepala Sekolah, babinsa, bhabinkamtibmas, ini akan lebih ditingkatkan, yaitu Kecamatan Jati, Randublatung, Ngawen dan Kecamatan Blora agar lebih memperhatikan putra-putranya,” imbuhnya.

Blora Gelar Deklarasi Penolakan Aksi Kekerasan Ciptakan Blora Berbudaya Cinta Damai dan Aman 2

Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, SH, SIK, MH, mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan situasi kamtibmas adalah tanggung jawab bersama, dengan melibatkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.

Pihaknya bersyukur Kabupaten Blora saat ini adem ayem dan damai, untuk itu pihaknya mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga situasi kondusif tersebut.

Ia meminta masyarakat agar tidak perlu takut untuk melakukan aktivitas sehari-hari, karena petugas baik dari Polres dan Kodim sudah melakukan berbagai upaya untuk mengamankan Kabupaten Blora.

“Dapat kami sampaikan kepada Bapak Ibu sekalian situasi Kamtibmas Kabupaten Blora, Alhamdulillah aman kondusif Bapak Ibu tidak perlu cemas, tidak perlu takut mungkin untuk melakukan aktivitas sehari-hari,” jelasnya.

Selanjutnya, Kapolres juga memohon agar segenap pihak, termasuk Forkopimcam, Ormas, tokoh agama dan tokoh masyarakat, aktivis, untuk menjadi agen-agen kamtibmas di seluruh tataran masyarakat.

“Dengan apa? mari kita sama-sama itu memposting baik itu di media sosial kita, di media sosial institusi, mari memposting berita-berita yang positif, berita-berita yang mengajak untuk kebaikan kepada seluruh masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Dandim 0721 Blora Letkol Inf Agung Cahyono, S.Sos., M.Han, juga meminta agar masyarakat jangan khawatir,menurutnya pihak TNI, Polri, dan segenap pihak telah menggelar kegiatan untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.

Ia juga meminta dukungan dari berbagai tokoh masyarakat maupun agama dalam memberikan imbauan kepada masyarakat.

“Kita juga memerlukan intervensi dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, sampai ke tingkat desa, harapannya Bapak Ibu sekalian memberikan himbauan kemudian arahan-arahan kepada masyarakat kepada umat masing-masing untuk tidak terpancing, tidak terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan mari kita jaga sama-sama,” paparnya.

Disampaikan bahwa masyarakat merupakan benteng utama. Karena itu, jangan sampai benteng ini ditembus, disusupi, lalu digerakkan, sehingga seolah-olah masyarakat berhadapan dengan aparat keamanan.

Hal tersebut tentu tidak kita inginkan bersama, Dandim mengajak segenap pihak untuk jaga bersama, karena keamanan adalah tanggung jawab kita semua.

“Selain upaya-upaya lahiriah, kita juga perlu jalur langit doa-doa, ibadah mohon dipanjatkan untuk Indonesia untuk Kabupaten Blora ini supaya tetap aman dan kondusif jadi selain upaya lahiriah kita, batin juga kita harus jalan,” tambahnya.

Sementara itu salah satu peserta Rakor, Exi Wijaya dari organisasi Front Blora Selatan, menilai bahwa melihat situasi nasional terkini, aksi massa yang seharusnya menjadi wujud demokrasi justru sering berubah menjadi kerusuhan dan amuk massa, karena ditunggangi kepentingan tertentu hingga mencederai demokrasi.

Selain itu pada akhirnya masyarakatlah yang menjadi korbannya. Untuk itu ia juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat maupun pemerintahan agar bahu-membahu, bekerja sama, agar kerusuhan seperti di daerah lain itu tidak terjadi di Blora.

“Saya pikir apa yang dilakukan oleh Forkopimda hari ini itu merupakan jawaban, agar supaya seluruh elemen masyarakat dan pemerintahan Kabupaten Blora itu bahu-membahu dan gotong-royong menciptakan sinergitas bagaimana elemen masyarakat dan pemerintah itu bekerja sama untuk menjaga kedamaian yang ada di wilayah Blora,” tambahnya.

Untuk itu pihaknya berharap agar nantinya masyarakat dapat ikut aktif saling menjaga satu sama lain, salah satunya dengan mengaktifkan pos kamling.

“Agar supaya jaga desa, jaga warga itu digalakkan di Blora, rakyat membantu rakyat, warga menjaga warga,” paparnya.

“Jadi konteks rakyat bantu rakyat, warga jaga warga, itu bisa diimplementasikan lewat aktivasi poskamling itu dulu kita mengenal pos kamling tiap RT itu ada, ayo kita aktifkan kembali agar supaya masyarakat sama-sama menjaga masyarakat,”pungkasnya.

Saat doa bersama, seluruh peserta mengikuti dengan khusyuk doa bersama lintas agama, baik di Pendopo Kabupaten Blora maupun di seluruh kecamatan melalui zoom.

Masing-masing pemuka agama secara bergantian melantunkan doa sesuai dengan agamanya masing-masing. Untuk agama Kristen doa dipandu oleh Pendeta Yulius Sukarno, Agama Katholik oleh YF Hendro Cahyono, Agama Hindu oleh Nyoman Arta, Agama Budha oleh Ngatmo, Agama Konghucu oleh Ibu Liantini, Agama Islam oleh H. Mustaqim.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terbaru

Berita Terkait