31.5 C
Cepu
BerandaBloraBeri Pelayanan Prima Untuk Petani, DP4 Blora Siap Tanggap...

Beri Pelayanan Prima Untuk Petani, DP4 Blora Siap Tanggap Cepat Atasi Masalah Pertanian

KABARCEPU.ID – Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora (DP4 Blora) menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberikan pelayanan prima kepada para petani di wilayah Kabupaten Blora dengan kesiapan penuh dalam merespons berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pertanian.

Sebagai ujung tombak dalam pengelolaan dan pengembangan sektor pertanian, DP4 Blora tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai mitra strategis yang aktif mendukung keberlangsungan usaha tani.

Oleh sebab itu, DP4 Blora membumikan Budaya Kerja C3, yaitu Cepat Tanggap, Cepat Tindak dan Cepat Lapor, sebagai motivasi dan paradigma baru bagi para petugas di lingkup dinas setempat dalam mengemban amanah untuk memberi pelayanan prima dan melaksanakan pembangunan di bidang pertanian secara luas.

Melalui pendekatan yang responsif dan inovatif, DP4 Blora memastikan bahwa para petani Blora mendapatkan bantuan teknis, akses terhadap sumber daya, serta informasi terkini yang relevan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.

Kesiapan ini mencakup respons cepat terhadap tantangan seperti hama dan penyakit tanaman, perubahan iklim tanah, serta kendala distribusi hasil panen, sehingga petani dapat mengatasi hambatan dengan lebih efektif.

Dengan layanan yang berorientasi pada kebutuhan petani, DP4 Blora berupaya menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi, sehingga mampu mendongkrak perekonomian lokal dan memastikan ketahanan pangan di masa depan.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Perihal tersebut disampaikan Kepala Dinas DP4 Blora, Ngaliman, saat menindaklanjuti laporan dari salah satu anggota kelompok tani Makarti Mulyo, Dukuh Boto, Desa Sendangwungu, Kecamatan Banjarejo yang menginformasikan adanya pertumbuhan tanaman yang tidak normal yang disebabkan oleh tingkat keasaman tanah sangat rendah mencapai PH:3,5.

DP4 Blora Siap Tanggap Cepat Atasi Masalah Pertanian

Informasi itu langsung ditindaklanjuti dengan melakukan upaya koordinasi dan sinkronisasi keberbagai pihak terkait, sehingga pada Selasa 15 Juli 2025 telah dilaksanakan ceking ke lokasi untuk mendiagnosa keadaan sesungguhnya penyebab pertumbuhan tanaman tidak normal tersebut. Kemudian langsung dilakukan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

Disampaikan, berdasarkan pengamatan oleh para petugas dari Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) dari Kabupaten Pati ditemukan faktor utama penyebab pertumbuhan tanaman tidak normal adanya serangan jenis OPT penggerek batang padi dan wereng batang coklat dengan kategori serangan ringan-sedang. Populasi penggerek batang padi 0,4 KT/m2 dan wereng batang coklat 0,43 ekor/rumpun.

Adapun jenis bahan pengendali yang digunakan adalah Spontan 400 SL (bahan aktif dimehipo) dan Abuki 50 SL (bahan aktif imidaklopkit). Luas pengendalian OPT 4 Ha. Sedangkan peserta pengendalian dikoordinir oleh koordinator BPP Kecamatan Banjarejo dan diikuti para PPL, POPT, Ketua dan para anggota kelompok tani Makarti Mulyo.

Menurut penuturan ketua kelompok tani Makarti Mulyo, Dedy Budiarto, gerakan pengendalian dilaksanakan secara bersama-sama dan mendapat dukungan bantuan obat sepenuhnya baik dari LPHP Pati maupun dari DP4 Kabupaten Blora.

“Kami mengucapkan terima kasih atas respon cepat dari dinas terkait, semoga langkah tersebut bisa memberi dampak positif terhadap pengendalian OPT,” kata Dedy.

Sedangkan untuk mengatasi rendahnya ph tanah, ia juga sangat berharap adanya upaya solusi untuk meningkatkan ph tanah. Sementara dalam upaya untuk mengatasi ph rendah ada seorang produsen pupuk organik nasional teknologi nano, Joko Riyadi yang saat ini berdomisili di pulau Dewata Bali.

Pihaknya siap untuk melakukan kerja sama saling menguntungkan atau kerja sama mutualistik dengan para ketua/anggota kelompok tani. karena produk pupuknya telah berhasil diujicobakan untuk mengatasi keasaman tanah di berbagai wilayah seluruh Indonesia. Bahkan mampu meningkat produksi pangan. Karena pupuk organik yang dibuat mengandung unsur pengurai residu kimia tanah, unsur hara makro dan mikro, humus dan mikrobia premium.

Penanganan yang tepat waktu dan profesional dari DP4 Blora melalui Budaya Kerja C3 menjadi bukti nyata dedikasi Pemerintah Kabupaten Blora dalam menjawab aspirasi petani serta memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung pembangunan daerah.

“Budaya Kerja C3 tersebut merupakan protap dan harga mati bagi suksesnya petugas dalam setiap menjalankan tugas,” tandas Kepala Dinas DP4 Blora, Ngaliman.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img

Berita Terkait