Mitos Gunung Pegat : Berani Melewati Gunung Pegat? Siap-siap Hadapi Kutukan Perceraian!

KABARCEPU.ID – Bagi masyarakat Jawa, mitos tak ubahnya nafas kehidupan. Ia hadir di setiap lini, penuh makna dan tak jarang membingungkan. Seperti Mitos Gunung Pegat.

Di Lamongan, Jawa Timur, mitos Gunung Pegat adalah salah satu yang masih kokoh dipercaya adalah tentang Gunung Pegat

Gunung Pegat, tak seperti gunung pada umumnya. Tingginya hanya sekitar 60 meter di atas permukaan laut (mdpl), namun menyimpan mitos yang kental dipercaya masyarakat.

Mitos Gunung Pegat, berkaitan dengan pasangan yang baru menikah atau hendak menikah.

Konon, jika mereka melewati jalan yang membelah gunung ini, pernikahannya kelak akan dilanda prahara dan berakhir dengan perceraian atau “pegat” dalam Bahasa Jawa.

Mitos ini tak hanya dipercaya masyarakat sekitar, tapi juga warga Lamongan lain dan wilayah yang berbatasan seperti Tuban, Bojonegoro, dan Jombang.

Tak heran, tak sedikit pasangan yang hendak menikah rela menyiapkan seekor atau beberapa ekor ayam untuk dilepaskan di gunung ini.

Mitos Gunung Pegat: Cerita Mistis dan Sejarah Kelam

Seperti kisah mistis di tempat lain, Gunung Pegat memiliki legenda dan sejarah asal usulnya.

Konon, penamaan Gunung Pegat berawal dari masa kolonial Belanda.

Saat itu, pemerintah kolonial membangun jalan yang menghubungkan Babat dan Jombang sebagai jalur perdagangan.

Di area tersebut terdapat gunung kapur yang menghalangi jalan.

Demi melancarkan arus ekonomi, pemerintah kolonial tak segan-segan membelah gunung tersebut dengan kerja paksa.

Masyarakat sekitar dipaksa bekerja tanpa upah, bahkan tanpa makan dan minum. Tak heran, banyak korban jiwa berjatuhan.

Penuh rasa sakit, emosi, dan keterpaksaan, mereka mengucapkan sumpah:

Siapapun yang melewati gunung ini, maka tak akan menemukan kebahagiaan dalam pernikahannya.

Sumpah inilah yang diyakini sebagai asal mula mitos Gunung Pegat. Kisah ini masih diingat dan diceritakan kembali, terutama oleh masyarakat Desa Karang Kembang Babat.

Mitos dan Kenyataan Gunung Pegat

Mitos Gunung Pegat, terlepas dari kebenarannya, menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat setempat.

Bagi yang percaya, ritual melepaskan ayam menjadi cara untuk menangkal kutukan.

Bagi yang tidak percaya, ritual ini hanyalah tradisi yang diwariskan turun-temurun.

Namun, di balik mitos dan ritualnya, kisah Gunung Pegat menyimpan sejarah kelam tentang kekejaman kolonialisme.

Penderitaan rakyat yang dipaksa bekerja tanpa hak menjadi pengingat bahwa kemerdekaan yang diraih saat ini tak datang dengan mudah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button