KABARCEPU.ID – Kayangan Api Bojonegoro merupakan fenomena alam tersembunyi di balik rimbunnya hutan Kabupaten Bojonegoro , Jawa Timur.
Diiringi suasana alam yang asri dan menenangkan Kabupaten Bojonegoro, ada sebuah keajaiban alam yang menakjubkan.
Kayangan Api, sebuah fenomena alam di Kabupaten Bojonegoro yang menghadirkan api abadi yang tak pernah padam.
Api yang terus menyala selama 24 jam, diiringi bau belerang yang khas, menghadirkan pengalaman yang luar biasa bagi para pengunjung wisata di Bojonegoro ini.
Konon, Kayangan Api adalah tempat pertapaan Empu Supa, seorang Empu dari zaman Majapahit.
Sang Empu tersebut dikisahkan melakukan pertapaan dan membuat pusaka di lokasi Kayangan Api.
Pusaka yang dibuat Empu Supa, adalah Keris Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo, ditempa dan dibakar dengan api yang keluar dari dalam tanah tersebut.
Atas jasanya itu, Empu Supa diangkat menjadi Empu Majapahit dan diberi gelar Empu Kriya Kusuma.
Kini, Kayangan Api menjadi salah satu objek wisata unggulan Bojonegoro yang banyak dikunjungi wisatawan.
Selain keunikan apinya, lokasi Kayangan Api yang berada di tengah kawasan hutan lindung menambah daya tariknya.
Keasrian hutan dan suasana tenang di sekitar Kayangan Api memberikan pengalaman wisata yang berbeda.
Pengunjung dapat menikmati keindahan alam, melihat api abadi yang unik, dan merasakan ketenangan. Kayangan Api, sebuah Sumber Api Abadi yang terletak di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menawarkan wisata alam yang unik dan menarik.
Fenomena geologi berupa gas alam yang keluar dari dalam tanah melalui zona lemah (rekahan) ini menjadi daya tarik utama.
Api yang tak kunjung padam, selama 24 jam terus menyala, menjadikannya sebuah keajaiban alam yang tak terlupakan.
Di dekat titik semburan gas, terdapat mata air yang menghasilkan bau menyengat karena mengandung belerang.
Fenomena geologi ini menyebabkan api tak pernah padam meski dalam kondisi hujan deras sekalipun.
Bagi masyarakat sekitar, Kayangan Api masih dianggap sebagai tempat keramat.
Api hanya boleh diambil saat ada upacara penting, seperti upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengku Buwono X.
Pengambilan api pun tak bisa sembarangan, harus disertai selamatan dan tayuban dengan menggunakan gending eling-eling, wani-wani dan gunungsari yang merupakan gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo.
Lokasi Kayangan Api berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Bojonegoro, atau 30 menit perjalanan.
Objek wisata ini sudah memiliki banyak fasilitas yang memadai dan sangat layak untuk dikunjungi.
Berbagai upacara penting masih dilakukan di tempat ini, seperti prosesi pengambilan api semangat saat perayaan hari jadi Bojonegoro.
Kayangan Api juga pernah digunakan sebagai tempat pengambilan api Pekan Olah Raga Nasional (PON) Jawa Timur ke-XV pada tahun 2000 silam.
Pengunjung dapat mencapai Kayangan Api dengan berbagai cara.
Cara termudah adalah dengan bergabung dengan tur, atau menyewa mobil di hotel penginapan.
Anda juga bisa menyewa jasa ojek untuk mengunjungi lokasi wisata ini.
Salah satu daya tarik Kayangan Api adalah api abadi yang lebih indah dinikmati pada saat petang hari.
Pengunjung bisa melihat fenomena alam yang unik tersebut sambil menikmati suasana alam hutan yang jauh dari kebisingan.
Di Kayangan Api Anda juga bisa menikmati pertunjukan seni yang biasa diadakan setiap bulan purnama.
Kayangan Api menawarkan wisata alam yang unik dan menarik.
Api abadi, suasana alam yang asri, dan budaya setempat menjadi daya tarik yang tak boleh dilewatkan.
Kunjungi Kayangan Api dan rasakan pengalaman wisata yang tak terlupakan!