Kuliner Cepu, Warna-warni Serabi Petolo Cepu yang Menggugah Selera

KABARCEPU.ID Kota Cepu menawarkan aneka cita rasa kuliner, mulai dari makanan berat hingga ringan, seperti kue tradisional atau jajanan pasar.

Cukup mudah untuk mencari penjual jajanan pasar di Cepu.

Saat pagi maupun malam hari, dari makanan tradisional hingga makanan modern dan viral, di Kota Cepu selalu ada penjual makanan dengan inovasi terbaru.

Namun, masih ada juga yang masih mempertahankan makanan tradisional hingga masih eksis sampai sekarang.

Salah satunya adalah makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras, yaitu serabi petolo yang manis, gurih, dan bercita rasa tinggi.

Petolo adalah penganan atau jajanan yang terbuat dari tepung beras dan dicetak panjang spiral seperti mi.

Hampir sama strukturnya dengan mi, bedanya mi ada rasa gurihnya, sedangkan makanan ini rasanya manis dari kuahnya.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Sebagian masyarakat ada yang menyebutnya juga sebagai putu mayang.

Bentuknya spiral seperti mi, hanya saja pengolahannya dikukus setelah dibentuk.
Biasanya berwarna-warni, seperti hijau dan merah atau jingga.

Rasanya gurih dan kunyahannya lembut dan agak kenyal, itulah yang membuat gurih.
Dewasa ini, petolo atau putu mayang dipadukan dengan serabi dan kuah santan yang gurih dan hangat.

Serabi sendiri adalah kue tradisional Indonesia berukuran kecil.

Biasanya dibuat dari tepung beras dan santan kelapa atau kelapa parut. Di sinilah keunikan dari petolo serabi.

Rasa petolo yang gurih dipadukan dengan kue serabi yang nikmat, disiram dengan kuah santan panas manis, membuat penikmatnya merasakan sensasi makan yang kaya rasa.

Di Kota Cepu sendiri, ada satu penjual serabi petolo di samping Pegadaian tepatnya di Jl. Diponegoro, buka setiap hari pukul 17.00 hingga malam.

Petolo yang lembut dan segar ini dibuat setiap hari tanpa bahan pengawet apa pun, sehingga dijamin sehat dan mengenyangkan.

Harga satu porsi menu serabi petolo dengan isian 2 petolo warna hijau dan merah muda, serta 2 buah serabi berukuran kecil, lengkap dengan kuah santan yang hangat, dihargai sekitar Rp5.000.

“Serabi petolo yang biasanya saya temukan ketika pagi hari di pasar tradisional, kini bisa saya dapatkan saat malam. Rasanya yang gurih membuat saya ketagihan dan selalu membeli saat jalan-jalan di Kota Cepu,” kata Adissa, salah satu pembeli serabi petolo.

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkait