KABARCEPU.ID – Dukuh Jambe Kelurahan Tambakromo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora memiliki kekayaan alam berupa pohon bambu yang melimpah.
Potensi inilah yang kini sedang diangkat dan dikembangkan SD Negeri 2 Tambakromo Cepu, Blora, Jawa Tengah untuk mengukir prestasi.
Melalui berbagai kompetisi, lembaga pendidikan yang berdiri Tahun 1981 ini mampu mengharumkan nama daerah melalui hasil karya seni kriya dari bahan bambu.
“Kami tidak merasa khawatir, bahan baku pembuatan seni kriya di sini cukup melimpah. Sehingga kami bisa lebih leluasa berkreasi membuat seni kriya,” ungkap Kepala SD Negeri 2 Tambakromo Cepu Fitri Khoirun Nisa saat ditemui di kantornya.
“Sebagian besar seni kriya yang dibuat berbahan dasar bambu, sehingga mudah didapat,” tambahnya.
Wanita yang akrab disapa Fitri ini mengatakan, kreativitas anak didiknya telah teruji setelah mengikuti kompetisi yang digelar.
“Alhamdulillah, empat kali kami meraih predikat Juara Seni Kriya,” ujarnya.
Bahkan, Tahun 2021 sekolah dasar yang kini memiliki 118 siswa tersebut melaju ke tingkat Propinsi Jawa Tengah.
Seni Kriya, istilah yang sebelumnya tidak familier di telinga warga Jambe tersebut, kini sudah tidak asing lagi.
Keterampilan anak didik semakin bertambah seiring banyaknya momen memamerkan hasil karya siswa.
“Dalam sebuah bazar, kami mencoba menggelar hasil karya siswa. Ternyata laku dan banyak disukai pengunjung,” ujarnya bersemangat.
Dipersiapkan bukan hanya untuk menghadapi kompetisi, peningkatan kemampuan anak didik dalam membuat seni kriya juga untuk melatih kemandirian.
“Anak semakin menambah hard skill, sekaligus menanamkan jiwa wirausaha,” jelas Fitri.
“Kedepannya bisa membuka lapangan kerja,” imbuh mantan penyiar radio ini.
Kipas sate, baki hantaran, piring bambu, tusuk gigi, tempat tisu, dan tas tangan merupakan hasil karya yang mampu mengangkat nama SD Negeri 2 Tambakromo.
Seni kriya ini pula yang dijajakan ketika ada pemeran produk. “Lumayan, dari hasil karya seni kriya saja sudah bisa menghasilkan uang,” beber Fitri.
Wanita yang dulu bercita-cita menjadi dokter ini menambahkan, seni kriya yang ada di lembaga yang dipimpinnya ini banyak membuka kesempatan usaha.
“Bahan baku melimpah, dibuat kreasi apapun bisa, laku dijual dan bisa menghasilkan uang. Bukankah ini peluang untuk meningkatkan skill dan mandiri?” ujarnya setengah bertanya.
Dijual dengan harga dua ribu hingga lima belas ribu rupiah per unit, hasil karya seni kriya SD Negeri 2 Tambakromo mempunyai peluang besar untuk dikembangkan.
“Kedepan kami akan membuat Galeri Seni Kriya untuk menampung hasil karya anak, sekaligus untuk mewadahi bakat anak. Dan, kami siap menerima order,” pungkas wanita cantik ini.***