KABARCEPU.ID – Pemerintah Kabupaten Blora menggencarkan gerakan sedekah telur sebagai langkah untuk mencegah stunting pada bayi di bawah usia dua tahun (baduta).
Bupati Blora, Arief Rohman, mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya untuk mendukung gerakan tersebut.
Bupati Blora menyatakan bahwa gerakan sedekah telur di kalangan ASN sangat baik untuk mencegah stunting.
Kabupaten Blora memiliki lebih dari 8.000 ASN yang setiap hari Jumat mengumpulkan satu butir telur ayam di kantor masing-masing.
Telur yang terkumpul kemudian disalurkan kepada keluarga kurang mampu yang memiliki bayi berisiko atau rawan stunting, di bawah usia dua tahun sebagai tambahan menu makanan bergizi.
“Seperti yang hari ini kita bagikan untuk bayi di Wulung, Randublatung, Doplang, dan Jati,” ujarnya saat membagikan telur di Desa Wulung, 31 Juli 2023.
Bupati menjelaskan bahwa telur-telur yang dibagikan dari gerakan sedekah telur bukan untuk dikonsumsi oleh orang tua, melainkan khusus untuk anak-anak bayi di bawah dua tahun atau baduta.
Pemerintah berinisiatif membantu dengan bantuan sedekah telur. Karena anak usia dibawah dua tahun membutuhkan gizi yang cukup untuk perkembangan otak dan fisiknya agar tidak mengalami stunting atau gagal tumbuh.
Dalam upaya mencegah stunting, Dinas Dalduk KB bersama para penyuluh KB dan kader Posyandu diminta untuk mengawal dan mengontrol perkembangan baduta yang menerima bantuan sedekah telur.
Hal ini dilakukan untuk memastikan gizi baduta tercukupi dan dapat memantau perkembangan kesehatannya.
“Semoga tidak ada yang stunting lagi,” pinta Bupati.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Ainia Sholicah Arief Rohman, yang juga Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menjelaskan, bahwa gerakan sedekah telur akan dikontrol selama dua minggu ke depan.
Setelah diberi bantuan sedekah telur, kader Posyandu akan memantau kecukupan gizi baduta selama dua minggu dan tanggal 15 Agustus, semua baduta yang menerima bantuan telur diharapkan hadir ke Posyandu untuk diperiksa kesehatannya.
Potensi baduta di Blora yang terkena stunting masih sekitar 25,8 persen, sehingga pemberian asupan gizi melalui sedekah telur menjadi salah satu upaya untuk mencegahnya.
Setiap baduta resiko stunting mendapatkan tambahan makanan berupa 14 butir telur selama dua minggu.
Warga penerima sedekah telur, Suci, merasa senang karena anaknya mendapatkan tambahan gizi dari telur ayam yang dibagikan.
Dia berjanji untuk hanya menyajikan telur tersebut untuk sang anak agar tumbuh sehat dan tidak mengalami stunting.