KABARCEPU.ID – Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah, yang digunakan dalam agama Islam.
Muharram memiliki makna dan perayaan yang signifikan bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek bulan Muharram, termasuk maknanya dalam sejarah Islam, peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini, dan perayaan yang dilakukan oleh umat Muslim.
Berikut ulasan tentang bulan Muharram
1. Sejarah dan Makna Muharram:
Muharram berasal dari kata Arab “haram”, yang berarti suci. Bulan Muharram telah memiliki makna penting sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Pada awal sejarah Islam, migrasi Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah (Hijrah) terjadi pada bulan Muharram.
Hal ini menjadikan bulan ini sebagai titik awal dalam penanggalan Hijriah dan memiliki makna khusus dalam tradisi Muslim.
2. Peristiwa Penting dalam Bulan Muharram:
Peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Islam terjadi pada bulan ini, yaitu Perang Karbala pada tahun 680 Masehi.
Peristiwa ini melibatkan konflik antara pasukan yang setia kepada Imam Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad, dengan pasukan yang berafiliasi dengan pemerintahan pada saat itu.
Perjuangan dan pengorbanan yang ditunjukkan oleh Imam Husain dan pengikutnya dalam menghadapi kekuatan yang jauh lebih besar menjadi simbol ketabahan, keberanian, dan kesetiaan terhadap kebenaran dalam Islam.
3. Pentingnya Hari Asyura:
Hari ke-10 Muharram, yang dikenal sebagai Hari Asyura, memiliki makna yang mendalam dalam tradisi Islam.
Menurut sejarah, pada hari ini, pasukan yang setia kepada Imam Husain ditindas dan dihadapkan pada kematian di medan perang Karbala.
Hari Asyura diyakini sebagai hari penting dalam sejarah Islam dan memiliki makna penting baik bagi umat Muslim Sunni maupun Syiah.
4. Puasa pada Hari Asyura:
Dalam banyak tradisi Muslim, terutama di antara umat Muslim Sunni, terdapat kebiasaan untuk berpuasa pada hari Asyura.
Puasa ini diyakini sebagai cara untuk menghormati peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini.
Meskipun puasa pada hari Asyura tidak diwajibkan, banyak umat Muslim yang memilih untuk melakukannya sebagai tindakan ibadah tambahan.
5. Praktik dan Perayaan dalam Bulan Muharram:
Perayaan bulan ini dapat bervariasi di antara komunitas Muslim di berbagai negara dan budaya. Praktik dan perayaan dalam bulan ini juga memiliki perbedaan antara umat Muslim Sunni dan Syiah.
a. Perayaan Sunni: Bagi umat Muslim Sunni, bulan ini dianggap sebagai awal tahun Hijriah.
Beberapa praktik umumnya termasuk berpuasa pada hari Asyura, memperbanyak ibadah dan dzikir, serta mengenang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada bulan ini melalui pengajian dan khotbah di masjid.
b. Perayaan Syiah: Bagi umat Muslim Syiah, memiliki makna yang lebih mendalam dan berkabung sebagai peringatan atas peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi di Karbala.
Selama bulan tersebut, umat Muslim Syiah akan mengadakan prosesi dan majelis pengajian untuk mengenang peristiwa-peristiwa ini, termasuk ceramah, drama panggung, dan ziarah ke makam Imam Husain di Karbala.
Prosesi ini sering disertai dengan penyampaian cerita dan nyanyian yang menggambarkan perjuangan dan pengorbanan Imam Husain.***