KABARCEPU.ID – Pemerintah Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Blora kembali menggelar Grebeg Suro Desa Jipang yang dilaksanakan sepanjang 2 hari berturut-turut dimulai dari tanggal 27 agustus hingga 28 agustus 2022.
Grebeg Suro Desa Jipang digelar bertepatan dengan peringatan HUT kemerdekaan RI ke 77 serta dalam upaya mempertahankan dan menjaga kearifan lokal budaya di tengah arus modernisasi kehidupan.
Serangkaian acara seperti pagelaran seni dan budaya, upacara adat, jamas pusaka, kirab budaya, karnaval serta bazar UMKM dan lomba Nasi Tumpeng disuguhkan selama Tradisi Budaya Grebeg Suro di Desa Jipang berlangsung.
Masyarakat Desa Jipang maupun luar desa tidak ingin melewatkan momen kemeriahan serta keunikan. Memaknai tradisi penuh nilai seni dan budaya ini, digelar setiap tanggal 14 dan 15 bulan suro, menurut tradisi adat jawa atau hitungan pada kalender Jawa.
![]() |
Para Penabuh Gamelan / Karawitan Desa Jipang (dok. foto/Lolo). |
Lamporan, Ritual Kidung Sembogo Wiro Jogo, Jamas Pusaka, Pagelaran Seni dan Kirab Pusaka serta prosesi-prosesi adat lainnya dilaksanakan pada malam hari. Meramaikan suasana malam pada hari pertama Grebeg Suro Desa Jipang, yang dimulai sekira pukul 20:00 WIB hingga prosesi akhir pada pukul 24:00 WIB.
Kemudian pada puncak acara, masyarakat dan para peserta kirab berjalan keliling desa yang di mulai dari kediaman Kepala Desa Jipang menuju Makam Gedong Ageng, sambil membawa obor. Laku bisu, tanpa berbicara sepatah kata selama prosesi berlangsung.
Sepanjang jalan di Desa Jipang, nyala api obor menggantikan nyala lampu listrik di malam hari, diiringi kekompakan warga desa jipang dalam melakukan kegiatan rondan (patroli berjaga keliling desa).
![]() |
Para Prajurit Kirab Pusaka (dok. foto/Lolo). |
Sesi Jamas Pusaka, yaitu membersihkan benda pusaka warisan leluhur dengan cara mencuci atau memandikan menggunakan air kembang untuk membuat harum serta mengkilap.
Dilakukan oleh para sesepuh serta orang-orang terpilih, menjadi prosesi yang paling menarik penuh makna. Itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur-leluhur serta menjaga kelestarian dan membangkitkan tradisi budaya desa tersebut.
Sebagai perwujudan bentuk rasa syukur atas nikmat dari hasil bumi yang di peroleh masyarakat Desa Jipang dua gunungan hasil bumi, berisi berbagai macam buah-buahan hasil panen dan beberapa Nasi Tumpeng di arak dari kediaman Kepala Desa Jipang menuju Balai Desa Jipang yang berada di depan Makam Gedong Ageng, makam keramat desa setempat pada pelaksanaan hari kedua Grebeg Suro Desa Jipang mulai pukul 09:00 WIB hingga pukul 12:00 WIB.
![]() |
Warga Jipang sedang mengarak 2 Gunungan Utama (dok. foto/Lolo). |
Kemudian pada puncak acara di hari kedua Grebeg Suro Desa Jipang itu, dua gunungan utama hasil bumi serta beberapa gunungan pendukung dan nasi tumpeng menjadi rebutan masyarakat. Tak hanya warga Desa Jipang, namun, masyarakat dari luar desa hingga luar Kota Cepu ikut meramaikan. Serta menikmati suasana kemeriahan tradisi budaya yang di gelar pada bulan suro setiap tahunnya.
Bukan hanya prosesi-prosesi adat, ritual, kirab pusaka, pagelaran seni dan budaya, pertunjukan tari serta bazar UMKM, menjadi rangkaian keramaian dalam festival budaya Grebeg Suro Desa Jipang. Disuguhkan selama dua hari dua malam di desa tersebut dengan cara gotong royong dan kebersamaan. Harapannya,Festival Budaya ini menjadi tujuan dari destinasi wisata kebanggaan milik masyarakat jipang khususnya.
![]() |
Hiburan Kesenian Tari Tradisonal (dok. foto/Lolo). |
Karniva Agustina mewakili RT 07 RW 02 Desa Jipang mendapat juara harapan 1 lomba Nasi Tumpeng. Dia merasa bangga dan senang bisa turut andil dalam pagelaran tersebut. “Selain memeriahkan suasana Grebeg Suro, juga tentunya untuk menghargai dan menjaga tradisi budaya yang telah berjalan bagi generasi milenial. Seperti saya khususnya, sebagai warisan budaya yang patut dilestarikan,” kata dia.
“Sejauh ini Desa Jipang cukup sukses membuat masyarakat bergotong royong. Meramaikan dan saling membantu melancarkan jalannya kegiatan ini. Semoga kedepan makin meriah dan makin jaya untuk Desa Jipang,” tutup Karniva yang menghabiskan biaya untuk kostum dan makeup sebesar Rp1,5 juta pada ajang Grebeg Suro ini.
![]() |
Karniva Agustina (dok. foto/Lolo). |
Dengan menampilkan aneka Seni dan Budaya, Grebeg Suro Desa Jipang di laksanakan sepanjang dua hari penuh atas inisiatif dari masyarakat dan sesepuh desa dengan melibatkan Pegiat Budaya, Forkompincam serta di bantu oleh seluruh lapisan masyarakat dari wilayah Kecamatan Cepu.
Selain untuk menjaga kekayaan budaya dan tradisi leluhur, juga untuk membangkitkan ekonomi Desa Jipang. Khususnya dari segi pariwisata dengan adanya Kirab Budaya serta agar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dari Kota Cepu maupun yang berada dari luar daerah sebagai hiburan dan wisata budaya.
![]() |
Tutik Tri Harmani (jilbab merah maroon) beserta cucu (dok. foto/Lolo). |
Tutik Tri Harmani salah satu warga dari Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku, setiap ada Grebeg Suro Jipang selalu hadir bersama suami dan mengajak cucunya. Itu dilakukan untuk mengenalkan kearifan lokal budaya sejak dini pada anak-anak.
“Karena acara seperti ini sangat menarik dan memiliki nilai makna budaya yang sangat tinggi di jaman modern. Sebagai pengingat untuk anak-anak kami. Bahwa tradisi dan budaya itu masih ada dan harus di jaga. Selain itu juga untuk ikut berebut Gunungan dan Nasi Tumpeng, biar ikutan kena berkahnya juga secara tidak langsung,” ujar Tutik Tri Harmani.
Kepala Desa Jipang, Ngadi , mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir kegiatan kirab sempat ditiadakan karena Pandemi. “Untuk di masa pandemi kita laksanakan hanya kegiatan ritual,” ujarnya.
Walaupun hanya ditopang anggaran desa, Ngadi berharap pada tahun mendatang pihaknya bisa melaksakan kegiatan grebeg yang lebih besar.
“Kedepan kami ingin menata UMKM di desa agar menjadi daya tarik untuk promo wisata religi yang ada di Makam Gedong Ageng,” tambahnya.
Grebeg Suro Desa Jipang, memiliki daya tarik dan ikon kearifan lokal serta nilai sejarah yang di minati serta di nantikan oleh masyarakat sebagai kekayaan budaya yang patut untuk di jaga dan di lestarikan.***