KABARCEPU.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora secara resmi mendorong percepatan transformasi pertanian menuju sistem organik.
Bupati Blora, Arief Rohman, menegaskan komitmennya untuk mewajibkan dan menjadikan Blora sebagai Kabupaten Organik yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Bupati Arief saat menghadiri pertemuan dengan para petani organik di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Sabtu, 15 November 2025.
Ia menekankan, kolaborasi antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan seluruh pelaku pertanian adalah kunci utama keberhasilan program strategis ini.
“Kabupaten Blora ini akan menjadi kabupaten organik. Metode SRI ini harus dicontohkan antara pemerintah dengan NU dan pihak lainnya. Ini tugas kita semua untuk mengawal program ini,” tegas Bupati Arief Rohman.
Bupati juga menyoroti potensi besar Blora sebagai lumbung pangan. Ia membantah stigma bahwa Blora hanya daerah kering dan tandus.
Dari Cepu, Kedungtuban, Kradenan, hingga Desa Sumber, air melimpah dan sawah menghijau, bahkan mampu menghasilkan tiga kali panen dalam setahun.
“Kawasan ini adalah lumbung pangan kita dan mendukung program Bapak Presiden tentang penguatan ketahanan pangan,” jelasnya.
Program pengembangan pertanian organik di Blora ini juga mendapat dukungan nyata melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Jateng, Pertamina EP Cepu Field, dan PT SPP.
Dengan sinergi yang kuat ini, Blora optimis dapat mewujudkan cita-citanya menjadi kabupaten percontohan pertanian organik di Jawa Tengah. ***




