KABARCEPU.ID – Rombongan peserta Asian Science & Mathematics Olympiad for Primary and Secondary Schools (ASMOPSS) dari enam negara menyempatkan waktu untuk mengeksplorasi kekayaan wisata Kabupaten Bojonegoro.
Pada Jumat 14 November 2025, mereka melakukan kunjungan ke Geopark Wonocolo, menyaksikan langsung keunikan geosite dan berburu oleh-oleh khas daerah tersebut.
Delegasi yang berasal dari Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Tajikistan, dan Kazakhstan itu diajak berkeliling melihat proses pengeboran minyak tradisional di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan.
Lokasi ini merupakan salah satu geosite andalan yang memperkaya khasanah Geopark Cekungan Bojonegoro.
Tidak hanya menikmati pesona alam, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro juga mengajak para peserta untuk berkunjung ke pusat oleh-oleh terkemuka di Kecamatan Padangan, yaitu Sido Tresno dan Moro Trisno, guna memperkenalkan produk Unggulan Lokal (PUL) Bojonegoro.
Said Akbar, Leader delegasi dari Kazakhstan, membagikan pengalamannya yang menyenangkan saat menjelajahi “Texas-nya Wonocolo” dengan menggunakan jeep. Ia mengungkapkan kekagumannya pada alam Indonesia yang sangat berbeda dengan negaranya.
“Kami menyukai keindahan alam Indonesia. Kami juga menyukai keramah-tamahan orang Indonesia yang luar biasa, jadi kami sangat senang berada di sini,” ujarnya.
Kegembiraan turut dirasakan oleh pelaku usaha lokal. Pemilik Pusat Home Industri oleh-oleh Moro Trisno, Ratna Malini, mengaku senang dan merasa terhormat tokonya dikunjungi oleh pembeli dari mancanegara.
Ratna menjelaskan bahwa para peserta ASMOPSS antusias membeli berbagai macam oleh-oleh. Ledre, keripik pisang olahan khas Bojonegoro, menjadi primadona dengan berbagai varian rasa seperti pisang original, coklat, keju, susu, dan stroberi. Tak ketinggalan, keripik sukun asli Buatan Bojonegoro juga banyak diminati.
“Untuk Ledre, yang paling laris adalah rasa original pisang. Semua jajanan yang dibeli adalah produksi asli Bojonegoro,” jelas Ratna.
Dalam kunjungan tersebut, tercatat terjual lebih dari 600 box ledre beserta aneka oleh-oleh khas Bojonegoro lainnya. Ratna berharap agenda internasional seperti ini dapat sering diselenggarakan untuk mendorong kemajuan para pelaku UMKM lokal.
“Semoga sering diadakan acara seperti ini sehingga bisa menarik pembeli dari dalam dan luar negeri, sekaligus membantu para pelaku UMKM Bojonegoro semakin maju,” pungkasnya. ***




