KABARCEPU.ID – Memilih dan merawat aki motor adalah langkah penting untuk memastikan performa kendaraan tetap optimal, menghindari mogok di jalan, dan memperpanjang usia pakai aksesoris listrik motor seperti lampu, klakson, dan sistem pengapian.
Memilih aki yang tepat dan merawatnya secara konsisten akan meningkatkan keandalan motor Anda, mengurangi risiko mogok, dan menghemat biaya jangka panjang.
Berikut panduan praktis dan profesional yang membantu Anda dalam proses pemilihan serta perawatan aki motor.
1. Memahami Jenis Aki Motor
– Aki basah (lead-acid konvensional): Memiliki sel cair yang perlu ditambah air aki berkala. Kelebihan: biaya lebih murah, tersedia luas. Kekurangan: memerlukan perawatan rutin dan rentan terhadap tumpahan.
– Aki maintenance-free (MF/closed): Terbuat dari teknologi yang lebih tertutup, tanpa perlu menambah air. Kelebihan: perawatan rendah, pemasangan lebih rapi. Kekurangan: harga lebih tinggi.
– Aki gel dan AGM: Cocok untuk penggunaan yang membutuhkan ketahanan getaran dan umur lebih panjang. Biasanya digunakan pada motor modifikasi atau yang sering diaplikasikan aksesori listrik berat.
2. Menentukan Kapasitas dan Spesifikasi yang Tepat
– Tegangan: Umumnya aki motor 12V. Pastikan tegangan sesuai dengan spesifikasi pabrikan motor.
– Kapasitas (Ah): Pilih kapasitas sesuai kebutuhan dan rekomendasi pabrikan. Aki dengan kapasitas terlalu kecil dapat cepat drop bila beban listrik tinggi; kapasitas terlalu besar kadang memerlukan penyesuaian fisik dan sistem pengecasan.
– Ukuran dan terminal: Pastikan ukuran fisik (panjang, lebar, tinggi) serta posisi terminal (plus/minus) cocok dengan box aki dan kabel motor agar pemasangan aman dan rapi.
3. Memeriksa Kualitas saat Membeli
– Periksa tanggal produksi: Aki yang baru diproduksi lebih baik; hindari aki yang sudah lama di rak karena self-discharge.
– Garansi dan reputasi merek: Pilih merek dengan layanan purna jual dan garansi jelas. Garansi menandakan produsen percaya pada kualitas produknya.
– Kondisi fisik: Pastikan tidak ada bekas bocor, retak, atau tanda korosi pada terminal. Untuk aki basah, periksa level elektrolit jika memungkinkan.
– Sertifikasi dan ulasan: Cari informasi ulasan pengguna dan sertifikasi keselamatan (jika tersedia) untuk mendapatkan gambaran performa jangka panjang.
Perawatan Rutin untuk Memperpanjang Usia Aki Motor:
- Periksa terminal secara berkala: Bersihkan korosi (endapan putih/kehijauan) menggunakan sikat dan larutan air + baking soda, keringkan, lalu oleskan grease atau produk anti-korosi.
- Cek level elektrolit (untuk aki basah): Tambahkan air aki murni ketika level rendah, jangan gunakan air keran yang mengandung mineral.
- Hindari penggunaan aksesori listrik berlebih tanpa peningkatan kapasitas aki: Lampu LED hemat energi lebih disarankan dibanding lampu halogen tambahan.
- Jaga motor tetap terisi: Jika motor jarang dipakai, gunakan charger maintainer atau lakukan pengisian rutin agar aki tidak mengalami self-discharge yang dalam (deep discharge) yang merusak sel aki.
- Hindari pengosongan total: Menghidupkan starter berkali-kali saat aki lemah dapat merusak aki. Jika motor sulit distarter, periksa sistem pengisian dan kompresi, serta pertimbangkan bantuan jump start yang benar.
- Periksa sistem pengisian motor: Regulator/rectifier dan stator yang rusak dapat menyebabkan overcharge atau undercharge, yang masing-masing merusak aki. Lakukan pengukuran tegangan pengisian (biasanya 13.5–14.8 V pada kondisi mesin menyala) sebagai bagian pemeriksaan berkala.
Dengan memahami jenis aki yang sesuai kebutuhan, memperhatikan spesifikasi dan kualitas saat membeli, serta melakukan perawatan sederhana seperti pembersihan terminal, pengecekan elektrolit, dan pengisian berkala, membuat performa kendaraan tetap optimal.***




