BLT DBH CHT Bojonegoro Tahun 2025 Cair, Begini Respon Para Penerima Manfaat

|

KABARCEPU.ID – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Kabupaten Bojonegoro (BLT DBH CHT Bojonegoro) untuk tahun 2025 telah resmi cair.

Sejumlah penerima menyatakan bahwa bantuan tersebut sangat membantu dalam meningkatkan likuiditas usaha pada fase pasca-panen dan menutup kebutuhan modal kerja yang sering kali mendesak, sehingga memungkinkan mereka membeli bahan baku, hingga memperbaiki fasilitas pengeringan atau penyimpanan.

Selain aspek ekonomi langsung, beberapa responden menekankan efek sosialnya: dukungan ini mengurangi tekanan finansial keluarga, menjaga stabilitas pendapatan rumah tangga di tengah fluktuasi harga tembakau, dan memberikan ruang bagi keluarga untuk merencanakan perbaikan pendidikan anak atau kesehatan.

Melansir dari Bojonegorokab, salah satu penerima BLT DBH CHT Bojonegoro, Nur Khoirin Saida, buruh pabrik rokok di PT Putra Jaya Sakti Perkasa di Kecamatan Baureno mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro atas bantuan yang diberikan.

Ia menyampaikan bahwa bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari dan kenutuhan dua anaknya bersekolah.

“Saya sangat senang mendapatkan bantuan ini. Rencananya, uang ini akan saya gunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan anak-anak saya yang sedang sekolah,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Saida berharap bahwa tahun depan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus melanjutkan program ini agar dirinya bisa kembali mendapatkan bantuan ini.

Pasalnya dirinya sangat terbantu dengan adanya bantuan ini, terlebih pencairannya sangat mudah, yaitu hanya cukup membawa KK dan KTP.

“Semoga tahun depan bisa dapat dua kali dalam setahun, dan nominalnya lebih banyak,” ungkapnya dengan wajah sumringah.

Sementara itu, Ilham, buruh petani tembakau asal Desa Pasinan, Baureno, juga menerima BLT DBHCHT sebesar Rp 1.800.000. Ilham berencana menggunakan uang tersebut sebagai tambahan modal untuk bertani tembakau.

“Saya masih menyewa lahan untuk bertani, jadi bantuan ini sangat membantu,” kata Ilham.

“Kadang menanam tembakau canjan 5.000 kadang 3.000, tergantung lahan yang di sewa per tahun,” imbuhnya.

Ilham juga membagikan tentang pengalamannya bertani tembakau. Tahun ini, harga tembakau mencapai Rp 35.000 per kilogram, bahkan 2 tahun sebelumnya harga tembakau tembus Rp50.000 per kilogram.

“Saya berharap harga tembakau bisa stabil dan meningkat di masa depan,” ungkap Ilham.

Pencairan BLT DBH CHT Bojonegoro disambut sebagai langkah penting dalam menjaga keberlanjutan ekonomi komunitas tembakau lokal, sekaligus membuka ruang untuk perbaikan kebijakan yang lebih berpihak pada peningkatan kesejahteraan jangka panjang, khususnya bagi pekerja dan petani tembakau Bojonegoro.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkait

Berita Terbaru