KABARCEPU.ID – Masa kecil di era sebelum ponsel pintar begitu lekat dengan keceriaan dan permainan anak zaman dulu yang sederhana di halaman rumah.
Saat itu, waktu terasa berjalan lambat, dan suara tawa anak-anak yang bermain menjadi hal yang akrab di telinga.
Tidak ada gawai, tidak ada media sosial, namun kebahagiaan justru terasa lebih nyatak. Kini, di tengah dunia yang serba digital, permainan tradisional itu perlahan tergeser.
Namun, bukan berarti dilupakan. Mari nostalgia sejenak mengenang permainan anak zaman dulu yang bukan hanya seru, tapi juga mengasah kecerdasan dan kebersamaan.
1. Congklak atau Dakon
Permainan klasik ini dimainkan menggunakan papan berlubang yang diisi biji-bijian kecil. Setiap pemain mengambil biji dari salah satu lubang di barisnya, lalu menaruhnya satu per satu ke lubang lain secara berlawanan arah jarum jam. Permainan berakhir ketika satu pemain tidak memiliki biji di barisnya. Pemenang ditentukan dari jumlah biji terbanyak yang berhasil dikumpulkan.
2. Petak Umpet
Permainan ini sederhana namun penuh keseruan. Satu orang menjadi penjaga dan menghitung hingga angka tertentu, sementara pemain lain bersembunyi. Setelah hitungan selesai, penjaga mulai mencari. Pemain yang berhasil kembali ke tempat penjaga sambil berteriak “Inglo” akan menjadi pemenang. Selain seru, permainan ini juga melatih ketelitian dan daya eksplorasi anak.
3. Gobak Sodor
Gobak sodor kerap dimainkan saat jam istirahat sekolah. Pola kotak digambar di tanah sebagai arena permainan. Pemain yang menjadi penjaga harus menjaga garis agar lawan tidak bisa melewatinya. Tim lawan menang jika berhasil menyeberang hingga ke ujung lapangan tanpa tersentuh penjaga. Sebaliknya, penjaga menang bila berhasil menghalangi semua pemain.
4. Engklek
Engklek dimainkan dengan melompat di atas pola kotak bernomor yang digambar di tanah. Pemain bergiliran melempar batu kecil ke kotak tertentu dan melompati kotak lain sesuai urutan. Jika batu tidak tepat sasaran atau pemain salah pijak, maka gilirannya berpindah. Engklek tak hanya menguji keseimbangan, tapi juga konsentrasi.
5. Bola Bekel
Permainan ini menggunakan satu bola kecil dan enam biji bekel. Pemain memantulkan bola sambil mengambil satu per satu biji bekel sebelum bola kembali menyentuh lantai. Jika bola memantul lebih dari satu kali atau biji terjatuh, pemain harus mengulang dari awal. Sederhana tapi membutuhkan kelincahan dan fokus tinggi.
6. Gasing
Gasing umumnya terbuat dari kayu atau bambu. Cara bermainnya dengan memutar gasing menggunakan tali, lalu mengadunya dengan gasing lawan. Gasing yang berputar paling lama atau tetap di arena dianggap sebagai pemenang. Suara desingannya jadi ciri khas yang bikin rindu masa kecil.
7. Kelereng
Disebut juga gundu, permainan ini dimainkan dengan cara menyentil kelereng hingga mengenai kelereng lawan. Pemain yang berhasil mengenai lawan berhak mengambil kelereng tersebut. Selain seru, permainan ini melatih ketepatan, strategi, dan kesabaran dalam mengambil peluang.
8. Lompat Tali
Biasanya dimainkan oleh anak perempuan, lompat tali menggunakan tali karet yang dirangkai panjang. Dua orang memegang ujung tali, sementara pemain lain bergantian melompati. Level dimulai dari rendah di sekitar mata kaki hingga tinggi di atas kepala. Pemain yang gagal melompati tali harus mengulang dari awal.
9. Ular Tangga
Permainan papan ini dimainkan menggunakan dadu dan pion. Pemain menggerakkan pion sesuai angka dadu, naik lewat tangga atau turun karena ular. Selain menghibur, ular tangga mengajarkan anak tentang keberuntungan dan ketekunan naik turun seperti kehidupan itu sendiri.
10. Layangan
Terakhir, ada layangan permainan yang identik dengan langit sore. Anak-anak berlari di lapangan, berusaha menerbangkan layangannya setinggi mungkin sambil berlomba menjaga keseimbangannya di udara. Selain menyalurkan semangat kompetitif, bermain layangan juga menumbuhkan rasa sabar dan ketelitian.
Itulah 10 permainan anak-anak zaman dulu yang pernah mewarnai masa kecil sebelum era gawai dan internet. Jadi, Anda merindukan permainan yang mana?



