KABARCEPU.ID – Dalam langkah politik yang menandai babak baru pemerintahan Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet yang cukup signifikan dengan melantik empat menteri baru beserta satu wakil menteri.
Keputusan Presiden Prabowo melakukan reshuffle kabinet ini diharapkan mampu memperkuat efektivitas koordinasi pemerintahan dan percepatan pelaksanaan program prioritas nasional.
Reshuffle kabinet ini sebagai upaya memperbaiki kinerja di sektor-sektor kunci, menutup celah administratif, serta mengoptimalkan sinergi antar-kementerian untuk merespons tantangan ekonomi, keamanan, dan pembangunan infrastruktur, sehingga memberikan sinyal politik baik kepada publik maupun kalangan legislatif tentang komitmen pemerintah terhadap akuntabilitas, profesionalisme, dan stabilitas kebijakan.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi telah melantik empat jabatan menteri dan satu wakil menteri Kabinet Merah Putih sisa masa jabatan 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta, Senin (08/09/2025).
Para menteri dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.
Melansir dari Kementerian Sekretariat Negara RI, keempat menteri dan satu wakil menteri yang dilantik yaitu:
1. Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan.
2. Mukhtarudin sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia;
3. Ferry Joko Yuliantono sebagai Menteri Koperasi.
4. Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah.
5. Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo mengambil sumpah jabatan para menteri dan wakil menteri yang dilantik.
“Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” ucap Presiden mendiktekan sumpah jabatan.
Acara pelantikan pun diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming untuk selanjutnya diikuti para tamu undangan lainnya.
Tampak hadir dalam pelantikan yakni para pimpinan lembaga negara, para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Keluarnya Sri Mulyani dari Kabinet
Keluarnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dari Kabinet Merah Putih memicu beragam reaksi dari kalangan politisi, pelaku usaha, dan pengamat ekonomi baik di kancah nasional maupun internasional.
Beberapa pihak mengungkapkan, pergantian tokoh sentral di sektor fiskal tersebut sebagai upaya Presiden untuk merumuskan kembali arah kebijakan ekonomi nasional yang lebih selaras dengan visi pemerintahan saat ini.
Namun, sejumlah pihak mengkhawatirkan potensi ketidakpastian pasar dan dampaknya terhadap prospek investasi serta kredibilitas fiskal Indonesia, mengingat reputasi Sri Mulyani yang selama ini kuat terkait pengelolaan anggaran dan hubungan dengan lembaga internasional.
Melansir dari Associated Press (APNews) melaporkan, setelah Presiden Prabowo mengeluarkan Sri Mulyani dari Kabinetnya, pasar saham terbesar di Asia Tenggara anjlok pada hari Senin, ditutup turun 1,28% pada 7.766,85 (turun 100,5 poin), sementara nilai tukar rupiah merosot tajam menjadi 16.583 per dolar, turun 1,1% dan terlemah sejak Mei 2025.
Lebih lanjut, APNews menulis, Indonesia sangat menarik bagi investor, sebagian karena kredibilitas Sri Mulyani yang kuat telah diakui baik di dalam negeri maupun internasional karena berhasil mempertahankan kebijakan fiskal yang stabil, bijaksana, dan berkelanjutan.
Namun, pemerintah memastikan bahwa reshuffle kabinet ini telah direncanakan secara matang dan akan diikuti dengan langkah-langkah konkret untuk memastikan stabilitas makroekonomi, kelanjutan reformasi perpajakan, serta perlindungan terhadap program-program sosial yang menjadi prioritas.
Diharapkan, Menteri Keuangan dalam reshuffle kabinet Merah Putih ini mampu mempertahankan kepercayaan investor domestik dan asing melalui komunikasi kebijakan yang transparan serta komitmen terhadap disiplin anggaran untuk menunjukkan kesiapan mengimplementasikan kebijakan fiskal yang stabil dan inklusif.***




