KABARCEPU.ID – Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Blora (Pemkab Blora) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan langkah strategis yang mencerminkan komitmen bersama untuk mengakselerasi transformasi wilayah Blora menuju status sebagai Kabupaten Organik.
Melalui sinergi ini, Pemkab Blora dan TNI menggabungkan kapasitas kelembagaan, sumber daya manusia, serta jaringan logistik untuk menyusun dan melaksanakan program-program pertanian berkelanjutan, pelatihan teknis kepada petani, serta penguatan infrastruktur agraria yang ramah lingkungan.
Lebih lanjut, kolaborasi ini membuka peluang bagi penerapan model pertanian organik terpadu yaitu mulai dari penyediaan benih dan pupuk organik, pengelolaan hama terpadu berbasis ekologi, hingga pengembangan rantai nilai dan pemasaran produk organik lokal, yang didukung oleh kebijakan daerah, pengawasan bersama, serta pendidikan publik tentang manfaat kesehatan dan lingkungan.
Dengan pendekatan terkoordinasi yang melibatkan aparat keamanan dalam peran fasilitator dan pelindung stabilitas sosial, diharapkan tercipta lingkungan usaha agribisnis yang kondusif, terhindar dari praktik-praktik ekploitasi lahan yang merusak, serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas dan akses pasar.
Sebagai langkah awal, komitmen kuat untuk mewujudkan Blora sebagai kabupaten organik, Pemkab Blora bersama TNI berkolaborasi menggelar lomba Gerakan Sejuta Kotak Umat (Geseku), sebuah inovasi yang diinisiasi Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora.
Launching lomba tersebut dilakukan di pendopo rumah dinas Bupati Blora, Selasa (2/9/2025), yang dihadiri oleh Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman dan Dandim 0721 Blora, Letkol Inf. Agung Cahyono.
Diketahui, inovasi Geseku tersebut diciptakan dalam rangka mendorong para petani, memanfaatkan pupuk organik. Yakni memanfaatkan kotoran ternak sapi diproses menjadi pupuk.
Lomba geseku yang digelar kali ini berkolaborasi dengan TNI, yakni melibatkan Komando Rayon Militer (Koramil) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Kepala DP4 Blora, Ngaliman, menjelaskan, bahwa lomba yang diadakan bertujuan untuk mempercepat target “Kota Sejuta Umat” agar tercapai dengan baik.
Ngaliman berharap Koramil dan Babinsa dapat menjadi garda terdepan dalam menyukseskan program ini di tingkat desa.
Dandim 0721 Blora, Letkol Inf. Agung Cahyono, menandaskan, bahwa Babinsa memiliki peran strategis dalam percepatan program ini, khususnya dalam hal jumlah petani yang beralih ke organik.
“Harapannya, program ini bisa mempercepat jumlah petani yang terlibat untuk mewujudkan kabupaten organik. Kami akan terus bersinergi dengan DP4 untuk program ketahanan pangan di tingkat kabupaten, khususnya dalam menciptakan pupuk organik secara mandiri,” ujar Dandim Agung.

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman mengungkapkan rasa bangganya saat mewakili Indonesia pada 25-29 Agustus 2025 dalam acara Kongres Dunia Distrik Organik (ODC) ke-3 yang diselenggarakan di Kota Datong, Provinsi Shanxi, Tiongkok – China. Kongres Kabupaten Organik Tingkat Dunia 2025.
“Atas izin Mendagri, Mensesneg, dan Gubernur Jawa Tengah. Kami mewakili Indonesia untuk berangkat ke Tiongkok dan semua tiket pesawat serta akomodasi ditanggung oleh panitia penyelenggara dari IFOAM-Organics Asia (Korea) Kantor Perwakilan Hebei Tiongkok,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Blora itu melanjutkan dalam forum ini, melibatkan International Network of Eco-regions, Global Alliance of Organic Districts dan Asian Local Government for Organic Agriculture (ALGOA).
Dan diikuti sekitar 500 peserta, termasuk lebih dari 100 tamu dan pembicara internasional dari lebih dari 20 negara dan wilayah.
Forum ini menjadi ajang untuk bertukar ide dan sharing mengenai pengembangan distrik / kabupaten organik, yang diikuti 68 delegasi dari berbagai negara.
Pengalaman ini semakin memantapkan tekad Pemkab Blora untuk menguatkan kebijakan yang berpihak pada pertanian organik.
“Kami harus menyusun kebijakan yang berpihak kepada organik. Saya berharap Blora bisa segera menyusun Peraturan Daerah (Perda) soal pertanian organik,” tegas Bupati Arief.
Lebih lanjut, Bupati Arief menyoroti inovasi yang telah dilakukan Blora melalui program GESEKU (Gerakan Sedekah Kotoran Sapi), yang berhasil mengantarkan Blora meraih predikat Kabupaten Terinovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Inovasi ini menjadi contoh nyata pemanfaatan potensi lokal berupa kotoran ternak.
“Ke depannya, program ini bisa kita tingkatkan lagi, karena sebagian besar Babinsa juga bertani. Agar masing-masing desa bisa didampingi oleh OPD terkait,” tambah Arief Rohman.
Bupati Arief juga menyebutkan bahwa semangat gotong royong dan potensi pertanian Blora sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo di sektor pangan dan pertanian.
“Dengan semangat gotong royong, potensi Blora yang besar adalah pertanian. Bagaimana kita bisa meningkatkan sektor pangan dan pertanian. Ini selaras dengan program prioritas Presiden Prabowo,” tutupnya.
Sinergi antara Pemkab Blora dan TNI tidak hanya menjadi instrumen implementasi teknis, tetapi juga simbol kepemimpinan lokal yang proaktif dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, menjaga kedaulatan pangan, dan memperkuat daya tahan ekologis serta ekonomi masyarakat Blora secara menyeluruh.***



