KABARCEPU.ID – Lentog Tanjung merupakan salah satu kuliner legendaris Kota Kudus, Jawa Tengah, yang hingga kini tetap eksis dan digemari oleh berbagai kalangan masyarakat.
Hidangan khas ini terbuat dari perpaduan unik antara potongan lontong sebagai bahan utama, yang kemudian disajikan di atas piring berbalut daun pisang bersama dengan sayur gori dan sayur lodeh tahu, menciptakan cita rasa yang kaya dan menggugah selera.
Kota Kudus, yang terletak di Jawa Tengah, bukan hanya terkenal dengan sejarah dan budayanya yang kaya, tetapi juga memiliki ragam kuliner khas yang menggugah selera, yaitu Lentog Tanjung.
Kuliner legendaris Kota Kudus yang khas ini bukan saja menjadi ikon kuliner daerah, namun juga merupakan bagian penting dari warisan gastronomi nusantara yang patut dilestarikan.
Apa itu Lentog Tanjung?
Melansir dari Kudus Tourism, Lentog Tanjung adalah sebuah hidangan tradisional yang terdiri dari potongan lontong, sayur gori, dan sayur lodeh tahu.
Nama “Lentog” berasal dari lontong yang menjadi bahan utama hidangan ini, sedangkan “Tanjung” merujuk pada daerah asal atau nama kampung yang populer dengan masakan ini.
Hidangan ini dikenal karena kelezatannya yang sederhana namun kaya akan rasa, perpaduan makanan bertekstur lembut dan kuah sayur yang gurih.
Komposisi dan Ciri Khas Lentog Tanjung
1. Potongan Lontong
Lontong adalah ketan atau nasi yang dikukus dalam bungkus daun pisang atau plastik hingga padat dan berbentuk seperti rol. Tekstur lontong yang kenyal namun lembut menjadi dasar hidangan ini dan menyerap cita rasa dari kuah sayur. Dalam Lentog Tanjung, lontong dipotong-potong kecil sehingga mudah disantap bersama sayur yang menyertai.
2. Sayur Gori
Sayur gori adalah sayuran khas yang digunakan dalam Lentog Tanjung. Sayur ini biasanya menggunakan daun gori — sejenis sayuran hijau khas dengan rasa dan aroma yang khas pula. Sayur gori memberikan rasa segar dan sedikit pahit yang menyeimbangkan cita rasa hidangan.
3. Sayur Lodeh Tahu
Sayur lodeh tahu adalah kuah santan yang berisi tahu dan aneka sayuran yang direbus dengan bumbu rempah tradisional seperti lengkuas, daun salam, dan cabai. Kuah santan yang gurih dan kaya rempah inilah yang memberi kelezatan unik pada Lentog Tanjung. Tahu sebagai sumber protein menambah tekstur dan nilai gizi hidangan ini.
Kombinasi dari ketiga komposisi tersebut tidak hanya menonjolkan keautentikan rasa tradisional tetapi juga merefleksikan kekayaan budaya kuliner Kudus yang diwariskan secara turun-temurun.
Lentog Tanjung tidak sekadar menjadi hidangan sehari-hari, melainkan juga simbol identitas kuliner yang mampu mengikat kenangan dan kebanggaan lokal, sekaligus menawarkan pengalaman gastronomi yang otentik bagi para penikmat kuliner nusantara.
Kuliner legendaris Kota Kudus yang satu ini bukan hanya soal rasa, melainkan juga bagian dari budaya dan tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Lentog Tanjung telah menjadi simbol kebersamaan masyarakat Kudus, sering disajikan dalam acara-acara adat, kumpul keluarga, maupun pengajian.
Kuliner legendaris Kota Kudus yang khas ini menggambarkan kearifan lokal dalam memanfaatkan bahan-bahan alami dan metode memasak yang sederhana namun efektif menghasilkan rasa lezat.
Selain itu, Lentog Tanjung juga menjadi daya tarik wisata kuliner yang membawa pengunjung untuk memahami lebih dalam tentang kekayaan budaya Kudus. Bagi pendatang, mencoba Lentog Tanjung adalah pengalaman autentik yang menghubungkan mereka dengan sejarah kuliner nusantara.
Lentog Tanjung bukan sekadar makanan biasa, melainkan warisan kuliner yang mencerminkan keunikan dan kekayaan budaya Kota Kudus. Dengan bahan-bahan sederhana seperti lontong, sayur gori, dan sayur lodeh tahu, hidangan ini berhasil memadukan cita rasa yang harmonis dan memikat lidah.
Lentog Tanjung hadir sebagai bukti bahwa kuliner tradisional mempunyai nilai lebih dari sekadar rasa, yakni nilai sejarah dan budaya yang kuat dan menjadi ikon kuliner legendaris Kota Kudus yang membanggakan.***