31.5 C
Cepu
BerandaBloraSekolah Rakyat di Cepu Blora Mulai Beroperasi: 50 Siswa...

Sekolah Rakyat di Cepu Blora Mulai Beroperasi: 50 Siswa Siap Melaksanakan Kegiatan Belajar

KABARCEPU.ID – Sekolah Rakyat di Cepu Blora jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berlokasi di Kecamatan Cepu mulai beroperasi pada hari ini Senin, 14 Juli 2005 dengan jumlah peserta didik sebanyak 50 siswa.

Sekolah Rakyat di Cepu Blora diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu di wilayah Kabupaten Blora untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Blora mendirikan sebanyak 18 Sekolah Rakyat tingkat SMA yang tersebar di wilayah Kabupaten Blora, salah satunya Sekolah Rakyat Menengah Atas (SMRA) di Kecamatan Cepu, Blora.

Bupati Blora, Arief Rohman, telah meninjau langsung kesiapan sekolah dan fasilitas asrama 18 SRMA di Kabupaten Blora tersebut pada Jumat, 11 Juli 2025..

Bersama jajaran Forkopimda, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pendidikan, Camat Cepu, dan Kepala Sekolah setempat, Bupati Blora meninjau kesiapan Sekolah Rakyat di Cepu Blora tersebut.

“Hari ini saya dengan Pak Kapolres, Pak Dandim, dan juga Kadinsos, Kadinas Pendidikan, Ibu Camat, dan Kepala Sekolah, meninjau kesiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat di Cepu Blora ini, Insyaallah tanggal 14 Juli 2025 akan dimulai proses aktivitas pembelajaran,” ujar Bupati Blora Arief Rohman.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Diungkapkan, Sekolah Rakyat di Cepu Blora ini menampung sebanyak 50 siswa terpilih yang berasal dari kalangan masyarakat kurang mampu yang terdiri atas 17 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 33 siswa perempuan yang akan mengenyam pendidikan di SRMA ini.

“Kita sudah cek, dan alhamdulillah sudah 100 persen siap diserahterimakan. Kami dari Forkopimda akan mendukung penuh agar keberadaan Sekolah Rakyat ini bisa memberikan manfaat untuk anak didik yang sekolah disini. Nantinya, dari Polres, Kodim juga akan memberikan materi-materi awal untuk anak-anak kita,” lanjutnya.

Dikemukakan, sesuai arahan Menteri Sosial, anak-anak diasramakan di lokasi sekolah, dan semuanya ditanggung oleh negara. Bupati juga menyampaikan bahwa asrama sudah layak dan untuk fasilitas terus ditingkatkan.

Hal itu disampaikan Bupati Blora saat meninjau kondisi asrama tempat siswa akan tinggal selama menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Menengah Atas Blora tersebut.

“Alhamdulillah sudah layak, tadi kamar mandinya juga baru, ada tempat jemuran dan sebagainya, saya kira sudah bagus, tapi mungkin kipasnya kalau kurang ya agar ditambah, ungkap Bupati.

Pengembangan Sekolah Rakyat Jenjang SMP dan SMA di Blora

Sekolah Rakyat di Cepu Blora Mulai Beroperasi
Sekolah Rakyat di Cepu Blora (Dok foto by Tim Kominfo Blora).

Bupati Blora Arief juga menyampaikan, pemerintah daerah telah menyiapkan rencana pengembangan Sekolah Rakyat ke jenjang SMP dan SMA. Yakni, telah menyiapkan lahan seluas 7 Hektar di sekitar kawasan PDAM Cepu untuk mendukung kelanjutan program ini.

Dikemukakan, Sekolah Rakyat yang akan operasional tahun ini, merupakan angkatan pertama. Selanjutnya Pemkab Blora diminta untuk menyiapkan untuk kelanjutannya, SMP-SMA. Rencana akan disiapkan 7 Hektar lokasi di Cepu juga disampingnya PDAM. Saat ini sedang ditata untuk nantinya berkelanjutan.

“Kita berharap tahun depan semoga bisa berkelanjutan untuk SMP-nya, SMA-nya berarti sudah naik kelas. Tanah yang menyiapkan kita dan yang membangun nanti pusat, nunggu perencanaan berikutnya. Tapi sekilas kita diminta untuk menyiapkan lahan 7 hektar untuk menyiapkan sarana dan prasarana mulai gedung sekolah,” tandas Bupati.

Sementara itu, Kepala Sekolah SRMA Kecamatan Cepu, Tri Yuli Setyoningrum, menjelaskan bahwa untuk menunjang kebutuhan pengajaran dan pengasuhan, SDM sudah tersedia meliputi 17 guru, 2 wali asrama, bendahara, serta operator sekolah, dan sebagainya.

Adapun fasilitas Sekolah Rakyat di Cepu Blora dirancang dalam bentuk gedung dua lantai yang mencakup ruang asrama untuk putra dan putri, toilet, serta gudang di lantai dasar.

Di lantai atas terdapat ruang kelas, laboratorium, dan ruang guru. Selain itu, tersedia pula gedung koperasi dua lantai, mushola, lapangan, serta area asrama guru perempuan.

Fasilitas pendukung lainnya meliputi ruang UKS, dapur kering, toilet, ruang makan bersama, dan perpustakaan. Seluruh sarana ini disiapkan untuk mendukung pembelajaran dan kehidupan berasrama yang nyaman dan terpadu bagi para siswa.

Untuk diketahui, Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat mencapai 200 unit per tahun.

Presiden Prabowo mengemukakan, dalam lima tahun ke depan setidaknya ada satu Sekolah Rakyat di setiap kabupaten, terutama di wilayah dengan kantong-kantong kemiskinan.

Perihal tersebut disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar pada 21 Maret 2025 di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta.

“Kita ingin menghilangkan kemiskinan dalam waktu secepat-cepatnya. Saya yakin ini bisa kita kerjakan,” ucap Presiden Prabowo.

“Anak orang kurang mampu tidak boleh miskin. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Kita harus berdayakan,” tambah Presiden Prabowo.

Oleh sebab itu, Presiden Prabowo menekankan Menteri Sosial, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Menteri Koordinator Perekonomian diminta untuk memastikan program ini berjalan sesuai rencana.

Presiden menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari perjuangan panjang bangsa dalam membangun kesejahteraan rakyat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemerintahan serta semangat persatuan dalam menjalankan program pembangunan.

“Kita harus belajar dari sejarah. Tidak ada pembangunan bangsa yang bisa dikerjakan dalam lima atau sepuluh tahun. Ini adalah kerja keras berpuluh-puluh tahun, sejak 1945 dan seterusnya,” tandas Presiden Prabowo.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img

Berita Terkait