KABARCEPU.ID – Upah Minimum Kabupaten atau UMK Blora Tahun 2025 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, mencapai 6,5 persen.
Kenaikan UMK Blora Tahun 2025 ini menempatkan Kabupaten Blora dalam jajaran kabupaten/kota dengan UMK yang cukup strategis di Jawa Tengah yang dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja.
Kenaikan UMK merupakan topik yang selalu hangat diperbincangkan. Bagi para pekerja, kenaikan UMK berarti peningkatan daya beli dan potensi peningkatan kualitas hidup. Sementara bagi pengusaha, kenaikan UMK menuntut adanya penyesuaian dalam pengelolaan keuangan dan strategi bisnis.
Kenaikan UMK Blora sebesar 6,5 persen untuk tahun 2025 merupakan angka yang cukup signifikan. Angka ini didasarkan pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 16 Tahun 2024 Tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025.
Mengutip dari Jateng Prov, adapun kenaikan UMK 2025 di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah masing-masing sebesar 6,5 persen dengan rata-rata kenaikan sebesar Rp.148.742.
Berikut besaran UMK Blora Tahun 2025 dan UMK di 34 kabupaten/kota di Jawa Tengah:
1. Kabupaten Banjarnegara: Rp 2.170.475,32.
2. Kabupaten Wonogiri: Rp 2.180.587,50.
3. Kabupaten Sragen: Rp 2.182.200,00.
4. Kabupaten Brebes: Rp 2.239.801,50.
5. Kabupaten Pemalang: Rp 2.296.140,00.
6. Kabupaten Tegal: Rp. 2.333.586,46.
7. Kabupaten Rembang: Rp 2.236.168,78.
8. Kabupaten Blora: Rp 2.238.430,85.
9. Kabupaten Temanggung: Rp 2.246.850,00.
10. Kabupaten Grobogan: Rp 2.254.089,54.
11. Kota Magelang: Rp 2.281.230,00.
12. Kabupaten Pati: Rp 2.332.350,00.
13. Kabupaten Sukoharjo: Rp 2.359.488,00.
14. Kabupaten Kebumen: Rp 2.259.873,55.
15. Kabupaten Purworejo: Rp 2.265.937,67.
16. Kabupaten Wonosobo: Rp 2.299.521,38.
17. Kabupaten Purbalingga: Rp 2.338.283,12.
18. Kabupaten Banyumas: Rp 2.338.410,00.
19. Kota Tegal: Rp 2.376.683,82.
20. Kabupaten Klaten: Rp 2.389.872,78.
21. Kabupaten Boyolali: Rp 2.396.598,00.
22. Kota Surakarta Rp 2.416.560,00.
23. Kabupaten Karanganyar: Rp 2.437.110,00.
24. Kabupaten Magelang: Rp 2.467.488,00.
25. Kabupaten Pekalongan: Rp 2.486.653,59.
26. Kota Salatiga: Rp 2.533.583,00.
27. Kabupaten Batang: Rp. 2.534.382,00.
28. Kota Pekalongan: Rp 2.545.138,00.
29. Kabupaten Jepara: Rp 2.610.224,00.
30. Kabupaten Cilacap: Rp 2.640.248,00.
31. Kabupaten Kudus: Rp 2.680.485,72.
32. Kabupaten Semarang: Rp 2.750.136,00.
33. Kabupaten Kendal: Rp 2.783.455,25.
34. Kabupaten Demak: Rp 2.940.716,00.
35. Kota Semarang: Rp 3.454.827,00.
UMK yang tinggi dapat meningkatkan daya tarik bagi para pekerja, terutama bagi tenaga kerja terampil. Namun, bagi pengusaha, UMK yang tinggi juga berarti peningkatan biaya operasional. Hal ini dapat mempengaruhi daya saing industri, terutama bagi industri yang padat karya.
Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat agar kenaikan UMK tidak justru menghambat pertumbuhan industri seperti Peningkatan Produktivitas, Efisiensi Biaya, Diversifikasi Produk dan Pasar, dan Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan.
Kenaikan UMK Blora tahun 2025 sebesar 6,5 persen menandakan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja tanpa menghambat pertumbuhan industri.
Diharapkan, kenaikan UMK ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Blora secara keseluruhan dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.***