Sejarah Futsal: dari 1930 di Uruguay Menuju Eropa Hingga Menuju Indonesia

Sejarah Futsal dari 1930 di Uruguay Menuju Eropa Hingga Menuju Indonesia

KABARCEPU.ID – Sejarah futsal, olahraga yang dikenal luas di berbagai negara, telah menjadi salah satu cabang olahraga yang semakin populer dalam beberapa dekade terakhir.

Dengan lapangan yang lebih kecil, jumlah pemain yang lebih sedikit, dan permainan yang cepat, futsal menawarkan dinamika yang unik dan menarik.

Sering dianggap sebagai versi mini dari sepak bola, futsal memiliki sejarah yang kaya dan unik dengan perkembangan yang menyertainya, serta dampaknya terhadap dunia olahraga.

Sejarah Futsal

Melansir dari World Futsal Association, futsal mulai berkembang di Montevideo, Uruguay oleh seorang pelatih sepak bola bernama Juan Carlos Ceriani pada tahun 1930. Futsal berasal dari istilah “futebol de salão” dalam bahasa Portugis, yang secara harfiah berarti “sepak bola di dalam ruangan.”

Dia merancang versi sepak bola yang lebih kecil agar bisa dimainkan di dalam ruangan, menggunakan lapangan yang lebih kecil dari lapangan sepak bola biasa. Aturan permainan yang diusulkan oleh Ceriani mengadopsi beberapa elemen dari berbagai olahraga, termasuk basket dan handball.

Pada masa itu, futsal diciptakan sebagai alternatif untuk permainan sepak bola tradisional yang sering terhalang oleh cuaca buruk atau kondisi lapangan yang kurang mendukung.

Tak lama kemudian, futsal menyebar ke negara-negara lain di Amerika Selatan, seperti Brasil, di mana olahraga ini dengan cepat menjadi populer.

Di Brasil, futsal tidak hanya dianggap sebagai permainan alternatif, tetapi juga sebagai cara untuk mengembangkan keterampilan teknik dan strategi pemain sebelum mereka beranjak ke sepak bola profesional. Banyak pemain legendaris, seperti Pelé dan Zico, mengaku bahwa futsal memiliki dampak besar terhadap keterampilan mereka di lapangan sepak bola.

Perkembangan Futsal di Dunia

Meskipun futsal tumbuh pesat di Amerika Selatan, baru pada tahun 1965 olahraga ini mulai mendapat pengakuan internasional. Pada 1971, organisasi olahraga futsal bernama FIFUSA (Federación Internacional de Fútbol de Salón) didirikan di Paraguay untuk mengelola dan mempromosikan olahraga futsal.

Pada tahun 1982, FIFUSA mengadakan kejuaraan futsal internasional pertama di Brasil, yang menjadi tonggak sejarah penting bagi olahraga ini hingga tahun 2000-an.

Kemudian pada tahun 2002, FIFUSA melakukan reorganisasi dan berganti nama menjadi Asociación Mundial de Futsal (AMF) atau World Futsal Association serta menyelenggarakan turnamen futsal tingkat internasional mulai tahun 2003 di Paraguay hingga 2019 di Argentina.

Pada saat yang sama, Fédération Internationale de Football Association (FIFA) atau Federasi Sepak Bola Internasional mulai memperhatikan perkembangan futsal dan memutuskan untuk menyelenggarakan kejuaraan futsal dunia pertama kali di Rotterdam, Belanda pada tahun 1989, kemudian di Uzbekistan pada 2024.

Dengan adanya turnamen ini, futsal mulai dikenal secara global dan mendapatkan banyak penggemar, terutama di Eropa. Meskipun ada perbedaan dalam aturan dan format antara FIFA dan AMF, keduanya berkontribusi besar pada pertumbuhan dan perkembangan futsal di seluruh dunia.

Perkembangan Futsal di Indonesia

Di Indonesia, futsal juga mulai dikenal pada tahun 1990-an dan semakin populer di kalangan anak muda. Munculnya berbagai liga dan turnamen futsal, baik di tingkat regional maupun nasional, telah mendukung pertumbuhan olahraga ini.

Untuk mengembangkan permainan futsal di Indonesia, pada tahun 2002, atas usulan AFC, Badan Nasional Futsal (BFN) dibentuk oleh PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). BFN, menjadi badan yang bertanggung jawab dalam olahraga futsal di Indonesia pada tahun tersebut.

Pada tahun 2006, BFN menggelar kejuaraan futsal pertama di Indonesia yakni Indonesian Futsal League (IFL). Kejuaraan ini dipegang oleh BFN hingga tahun 2014. Kemudian, pada tahun yang sama, Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) dibentuk dan memegang kendali penuh atas olahraga futsal di Indonesia.

Dibawah kendali AFI yang kemudian diperbarui menjadi Federasi Futsal Indonesia (FFI), turnamen futsal tingkat nasional berkembang dan berganti nama dari Indonesian Futsal League (IFL) menjadi Futsal Super League (FSL), yang selanjutnya berganti nama menjadi Pro Futsal League (PFL) hingga sekarang.

FFI, yang masih dibawah naungan PSSI, selain menggelar liga futsal tingkat nasional, juga kerap menggelar liga tingkat daerah, liga mahasiswa dan liga pelajar.

Federasi Futsal Indonesia (FFI) adalah sebuah organisasi olahraga yang menaungi aktivitas futsal di Indonesia. Organisasi ini mengatur kegiatan tim nasional futsal Indonesia dan menjalankan kompetisi Liga Futsal Profesional Indonesia.

Perkembangan futsal di Indonesia juga didukung oleh dibentuknya program-program pelatihan dan penyelenggaraan kejuaraan, sehingga menciptakan talenta-talenta muda yang berbakat.

Futsal juga telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban, terutama di kota-kota besar. Dengan semakin banyaknya fasilitas futsal yang dibangun, banyak orang yang menjadikan futsal sebagai alternatif aktivitas olahraga yang menyenangkan dan mengasyikkan.

Aturan Permainan dalam Futsal
Futsal memiliki beberapa peraturan yang berbeda dari sepak bola tradisional. Permainan ini dimainkan di lapangan dalam ruangan yang berukuran sekitar minimum 25 meter x 16 meter dan maksimum 42 meterx 25 meter. Setiap tim terdiri dari lima pemain, termasuk satu penjaga gawang. Durasi pertandingan dibagi menjadi dua babak, masing-masing 20 menit yang dimainkan dengan waktu berhenti (stop time) setiap kali bola keluar.

Salah satu fitur paling mencolok dari futsal adalah bahwa bola yang digunakan lebih kecil dan memiliki tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan bola sepak bola tradisional. Hal ini membuat bola tidak memantul tinggi, sehingga meningkatkan kontrol dan kemampuan dribbling pemain.

Selain itu, futsal menuntut kecepatan dan kecepatan reaksi yang tinggi, serta keterampilan individu yang mumpuni, karena ruang yang lebih sempit mengharuskan pemain untuk berpikir dan bergerak dengan cepat.

Seiring dengan pertumbuhannya, futsal telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan sepak bola global. Banyak pemain sepak bola profesional saat ini mengakui bahwa keterampilan teknis dan kemampuan taktis yang mereka miliki berasal dari pengalaman bermain futsal.

Futsal menuntut pemain untuk bisa beradaptasi dengan cepat, memiliki kontrol bola yang baik, serta kemampuan untuk membuat keputusan dalam kondisi tekanan tinggi.

Keberadaan futsal juga semakin menginspirasi pengembangan program-program pelatihan di berbagai negara. Banyak klub sepak bola kini menyertakan futsal dalam program akademi mereka untuk membentuk pemain muda. Melalui futsal, pemain belajar untuk berkolaborasi dalam tim, mengasah kemampuan individu, dan meningkatkan kemampuan mereka dalam membaca permainan.

Futsal adalah olahraga yang memiliki sejarah dan perjalanan yang menarik dari zaman ke zaman. Dari akar yang sederhana di Uruguay hingga menjadi fenomena global, futsal telah menjadi platform penting untuk mengasah keterampilan sepak bola dan membangun persahabatan antar pemain di seluruh dunia.***