Bangkitkan Geliat Ekonomi, Desa Ngloram Gelar Festival Budaya Nglaras Jagat Selama 2 Hari Penuh

Bangkitkan Geliat Ekonomi Desa Ngloram Gelar Festival Budaya Nglaras Jagat Selama 2 Hari Penuh

KABARCEPU.ID – Desa Ngloram Kecamatan Cepu Kabupaten Blora kembali menggenggam perhatian publik dengan menggelar Festival Budaya Nglaras Jagat.

Dalam kemasan yang memukau, Festival Budaya Nglaras Jagat Desa Ngloram ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 22 dan 23 Agustus 2024.

Festival Budaya Nglaras Jagat tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya lokal bagi masyarakat Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

Acara ini juga sebagai sarana promosi destinasi wisata serta mempererat tali silaturahmi antar masyarakat melalui Festival Budaya Nglaras Jagat Desa Ngloram.

Festival Budaya Nglaras Jagat merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menampilkan ragam budaya dan kearifan lokal masyarakat Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Beragam kegiatan dalam festival ini seperti Ngloram Bersholawat, tradisi selamatan dan sedekah bumi, kirab budaya, pertunjukan seni hingga bazaar UMKM disuguhkan Desa Ngloram untuk dinikmati para pengunjung.

Hal ini tidak hanya menggambarkan keberagaman budaya yang ada, tetapi juga menunjukkan kreatifitas masyarakat Desa Ngloram dalam melestarikan warisan leluhur.

Salah satu momentum paling sakral yang menarik perhatian para pengunjung dari berbagai daerah adalah kirab budaya (sebuah prosesi atau arak-arakan yang melibatkan masyarakat desa, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa).

Kegiatan ini memiliki berbagai makna, antara lain sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya lokal, pelestarian tradisi nenek moyang, serta sebagai sarana untuk mengenalkan budaya Ngloram kepada generasi muda dan masyarakat luar.

Digelar pada hari Jumat, 23 Agustus 2024 sekira pukul 13.00 WIB, kirab budaya dimulai dari Balai Desa Ngloram, tempat berkumpulnya masyarakat.

Berbagai elemen budaya ditampilkan dalam perarakan ini, mulai dari tarian tradisional, penyajian dua gunungan hasil bumi, serta pakaian adat yang dikenakan oleh para peserta kirab.

Perjalanan dimulai dengan iringan gamelan yang dimainkan oleh para pemuda desa, menjadikan suasana semakin meriah.

Melalui rute yang telah ditentukan, kirab ini diarahkan menuju Situs Wura Wari, sebuah situs bersejarah yang diyakini menjadi tempat sakral dan memiliki nilai historis yang tinggi bagi masyarakat Ngloram.

Situs Wura Wari sendiri adalah tempat yang penuh dengan cerita. Menurut catatan sejarah, situs ini merupakan bekas pusat aktivitas masyarakat zaman dahulu yang memiliki kehormatan dan peran penting dalam sejarah desa.

Desa Ngloram Gelar Festival Budaya Nglaras Jagat Selama 2 Hari Penuh
Peserta kirab budaya dalam Festival Budaya Nglaras Jagat ke-3 yang dihelat Desa Ngloram, Cepu, Blora.

Kegiatan kirab budaya ini tidak hanya menjadi wujud pelestarian budaya semata, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Ngloram.

Selain memperat hubungan antarwarga, kirab juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga identitas budaya di tengah arus globalisasi yang kian kuat.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat terus merawat dan menghargai warisan budaya mereka, serta menyiapkan generasi penerus yang cinta terhadap nilai-nilai luhur yang ada.

Dengan adanya kegitan ini, Desa Ngloram tidak hanya akan dikenal di tingkat lokal, tetapi juga dapat menarik perhatian lebih luas sebagai desa yang kaya akan budaya dan tradisi.

Keberhasilan Festival Budaya Nglaras Jagat dan Nyadran Akbar ini tentu tidak lepas dari peran aktif masyarakat Desa Ngloram.

Dalam persiapan festival, warga desa bahu-membahu untuk menghias lokasi acara dan mempersiapkan berbagai kebutuhan, seperti makanan tradisional dan stan pameran.

Keterlibatan komunitas muda dalam menyelenggarakan festival ini menjadi bukti nyata bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya kolektif untuk mempromosikan budaya setempat.

Stand-stand bazaar yang menjajakan beragam kuliner menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung festival budaya tersebut.

Melalui festival ini, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) setempat mendapatkan kesempatan untuk memasarkan produk mereka dan memperkenalkan cita rasa lokal kepada pengunjung.

Kegiatan ini sekaligus dihelat dalam rangka peresmian lapak Pasar Wura Wari serta peletakan replika Prasasti Pucangan situs Wura Wari oleh jajaran Pemerintah Desa Ngloram.

Bangkitkan Geliat Ekonomi Desa Ngloram Gelar Festival Budaya Nglaras Jagat
Penyerahan nasi tumpeng dari Kepala Desa Ngloram kepada warga sebagai simbolis peresmian lapak Pasar Wura Wari dalam Festival Budaya Nglaras Jagat Desa Ngloram.

Kepala Desa Ngloram, Diro Beni Susanto berharap bahwa festival ini bukan hanya akan menjadi agenda tahunan, tetapi juga dapat menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang mampu menarik lebih banyak wisatawan.

Langkah ini, lanjutnya dikatakan, merupakan bagian dari strategi Pemerintah Desa (Pemdes) Ngloram dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah melalui sektor pariwisata.

Ia juga menjelaskan bahwa Festival Budaya Nglaras Jagat ini merupakan kali ketiga yang digelar Desa Ngloram bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Festival Budaya Nglaras Jagat pertama kali dihelat Desa Ngloram pada tahun 2022, selanjutnya pada tahun 2023 Desa Ngloram kembali menggelar kegiatan serupa untuk kedua kalinya.

Melihat antusiasme yang tinggi dari pengunjung dan masyarakat, Kades Ngloram mengungkapkan, rencana untuk melanjutkan Festival Budaya Nglaras Jagat pada tahun-tahun mendatang semakin menguat.

“Disamping acara tahunan, juga bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk datang ke Ngloram. Terlebih, desa kami ini menyimpan sejarah yang sangat luar biasa,” ujar Kades Ngloram disela-sela acara pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Diharapkan, dengan berkelanjutan acara ini, warisan budaya yang dimiliki masyarakat Ngloram tidak hanya terjaga, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai aslinya.***