Siap Hadapi Transisi Energi, Pertamina Hulu Energi Terapkan 3 Strategi Jitu Operasikan Migas di Wilayah Indonesia Timur

Siap Hadapi Transisi Energi Pertamina Hulu Energi Terapkan 3 Strategi Jitu Operasikan Migas di Wilayah Indonesia Timur

KABARCEPU.ID – Subholding Upstream (SHU) Pertamina Hulu Energi Regional Indonesia Timur menerapkan tiga strategi jitu dalam melakukan tugas eksplorasi dan produksi migas di wilayah Indonesia timur.

Tiga strategi jitu yang dilakukan SHU Pertamina Hulu Energi dalam eksplorasi migas tersebut yakni mendukung ketersediaan energi dengan mencapai target produksi yang ditetapkan, mendukung transisi energi menuju energi bersih, dan melakukan inovasi dari bisnis baru (New Business).

Hal tersebut disampaikan oleh Sr Manager Relations Regional 4 Pertamina Hulu Energi, Fitri Erika, dalam acara Media Gathering 2024 SHU Pertamina Regional Indonesia Timur di Bandung, pada Senin, 3 Mei 2024.

Erika (sapaan akrabnya) menyampaikan bahwa strategi ini telah terlihat hasilnya di kuartal I/2024 dimana Regional Indonesia Timur mencatatkan kinerja baik yakni produksi minyak 82,582 BOPD dan gas 622,441 MSCFD.

“Operasi industri migas saat ini menghadapi tantangan yang semakin ketat, baik dari kondisi geopolitik, investasi dan peraturan lingkungan yang semakin ketat,” terang Erika.

“Regional Indonesia Timur juga menghadapi keunikan lain berupa kondisi geografis yang luas dan terpecah ke beberapa pulau dengan karakteristik stakeholder yang beranekaragam,” imbuhnya.

“Tantangan ini kami ubah menjadi peluang dengan menerapkan tiga strategi ini, dengan demikian kami percaya akan mendapatkan hasil terbaik untuk memenuhi tugas kami sebagai pendukung ketersediaan energi nasional,” tambahnya.

Lebih lanjut Erika menjabarkan bahwa strategi yang diterapkan menyusul pencapaian kinclong Regional Indonesia Timur sepanjang tahun 2023, dimana perusahaan mencatat produksi minyak 89,255 BOPD, produksi gas 606,2 MMSCFD, pengeboran tiga sumur development, pengeboran lima sumur eksplorasi, cadangan P1 sebesar 83,64 MMBOE.

Erika menjelaskan bahwa strategi untuk memenuhi target produksi diterapkan dengan melakukan optimasi lapangan brownfield dan menggenjot produksi melalui sumur development dan workover.

Selain itu, lanjut Erika, Regional Indonesia Timur juga memiliki peluang dari lapangan baru terkait produksi migas tersebut.

“Jadi kalau berbicara sustainability, bisnis di Regional Indonesia Timur ini bagus karena berkesinambungan,” tambah Erika.

Erika melanjutkan terkait strategi jitu selanjutnya yakni Pertamina mendukung transisi energi sebelum akhirnya energi bersih dapat menjadi supplier utama pemenuhan kebutuhan energi.

Dalam fase transisi energi ini, natural gas memegang peranan penting karena keberadaannya yang dipandang sebagai energi fosil paling bersih.

“Cocok dengan lapangan di Regional Indonesia Timur yang banyak menghasilkan gas, terutama untuk lapangan yang berada di kawasan timur seperti Sulawesi dan Papua,” ujar Erika.

Pertamina Hulu Energi Terapkan 3 Strategi Jitu Operasikan Migas di Wilayah Indonesia Timur
Fitri Erika, Sr Manager Relations Regional 4 Pertamina Hulu Energi saat mengisi acara Media Gathering Pertamina di Bandung, Senin 3 Mei 2024.

Strategi ini termasuk juga upaya komersialisasi gas dari lapangan marginal dan stranded gas dari beberapa sumur yang dulunya tidak termanfaatkan dengan maksimal.

Erika menambahkan bahwa pemanfaatan stranded gas ini dilakukan untuk menopang keekonomian lapangan.

Stranded gas dikembangkan menjadi Compressed Natural Gas (CNG) untuk memasok industri kecil di Jawa Timur seperti rumah makan atau pabrik berskala kecil menengah.

Strategi jitu terakhir yang dilakukan SHU Pertamina dalam ekplorasi dan produksi migas yakni mulai melakukan inovasi dari New Business dan memperkuat faktor pendukung.

Implementasinya adalah melakukan cost optimization dan operational excellence, transformasi sistem dan digitalisasi, melakukan sinergi dengan entitas Pertamina lainnya di luar Regional Indonesia Timur, dan komersialisasi produk.

Di hadapan seluruh media yang hadir, Erika menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas dukungan media terhadap operasi perusahaan.

“Bagi kami media bukan hanya mitra, tapi juga memegang peranan strategis sebagai penyambung antara perusahaan dengan pemangku kepentingan lainnya, sehingga operasi migas di wilayah timur ini dapat berjalan dengan aman dan lancar demi mewujudkan ketersediaan energi menuju Indonesia Emas,” jelasnya.

Sebagai informasi tambahan, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore.

Selain itu, terdapat 1 aset downstream yaitu Donggi Senoro LNG. Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai).***