KABARCEPU.ID – Bagi para penjelajah keindahan alam dan pemburu momen senja yang memukau, bersiaplah untuk terpesona oleh Jembatan Cepu Padangan.
Terletak di perbatasan Bojonegoro dan Blora, Jawa Timur, jembatan Jembatan Cepu Padangan ini bukan hanya penghubung antar dua wilayah, tetapi juga surga tersembunyi bagi para pecinta fotografi dan pemburu senja.
Di Jembatan Cepu Padangan, Anda akan menemukan perpaduan sempurna antara pesona sejarah dan keindahan alam.
Jembatan lama, peninggalan Belanda yang kokoh berdiri sejak tahun 1902, menjadi saksi bisu perjalanan waktu dan menawarkan latar belakang foto yang unik dan penuh karakter.
Di bawah jembatan, aliran Bengawan Solo menjadi kanvas alam yang sempurna untuk menangkap momen senja yang magis.
Bagi para pecinta fotografi, Jembatan Cepu Padangan bagaikan surga tersembunyi.
Siluet jembatan yang menjulang tinggi, dihiasi pancaran jingga matahari terbenam, akan menghasilkan foto-foto yang memukau dan penuh makna.
Perpaduan warna langit yang merona, air sungai yang berkilauan, dan pepohonan yang rimbun akan menjadi objek foto yang sempurna untuk mengabadikan momen indah ini.
Bagi para pemburu senja, Jembatan Cepu Padangan adalah tempat yang ideal untuk menikmati momen matahari terbenam yang spektakuler.
Duduklah di tepi jembatan, rasakan angin sepoi-sepoi yang membelai wajah, dan nikmati panorama alam yang memukau saat langit diwarnai gradasi warna jingga, merah, dan ungu yang mempesona.
Lebih dari itu, Jembatan Cepu Padangan juga menawarkan suasana yang tenang dan damai, jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota.
Di sini, Anda dapat melepaskan penat dan mengisi kembali energi positif dengan menikmati keindahan alam dan merasakan kehangatan senja yang menenangkan jiwa.
Bersiaplah untuk menjelajahi surga tersembunyi Jembatan Cepu Padangan, di mana keindahan alam, pesona sejarah, dan momen senja yang magis bersatu dengan sempurna, menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Tempat Hits untuk Menikmati Matahari Terbenam
Kawasan Jembatan Cepu Padangan menjadi lokasi hits dan selalu dikunjungi wisatawan, terutama kawula muda yang ingin menghabiskan sore hari untuk melihat matahari tenggelam dengan pemandangan indah dari hamparan Bengawan Solo di bawah jembatan.
Keindahan Pemandangan dan Kuliner
Selain menyuguhkan aneka kuliner menarik dengan konsep angkringan, pengunjung juga dimanjakan dengan keindahan sekitar jembatan.
Pemandangan hamparan air Bengawan Solo yang luas dan menawan menjadi daya tarik utama.
Dua Jembatan dengan Cerita Berbeda
Kawasan ini memiliki dua jembatan, yaitu Jembatan Lama dan Jembatan Baru. Jembatan Lama, yang menjadi favorit para pemancing, merupakan peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1902.
Jembatan Baru, yang masih berfungsi hingga saat ini, dibangun pada tahun 1992 dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Bapak Suwardi.
Jembatan Lama: Saksi Sejarah yang Memprihatinkan
Meskipun tiang penyangga masih berdiri kokoh, kondisi Jembatan Lama yang telah berdiri lebih dari 120 tahun ini sangat memprihatinkan.
Banyaknya lubang di jembatan membahayakan orang yang melintasinya.
Tempat Favorit Pemancing dan Pemandangan Menakjubkan
Meskipun kondisinya memprihatinkan, Jembatan Lama tetap menjadi tempat favorit para pemancing.
Tenda-tenda dan pemancing dengan alat pancing mereka terlihat di kanan kiri jembatan.
Dari Jembatan Lama, kita dapat melihat tiga jembatan lain: Jembatan Baru, Jembatan Rel Kereta Api Lama yang sudah tidak difungsikan, dan Jembatan Rel Kereta Api Baru (double track) yang masih difungsikan.
***