Bangunan Perkantoran Pegadaian Cepu, Perpaduan Arsitektur Eropa dan Kearifan Lokal

KABARCEPU.ID – Memasuki Cepu, nuansa kota tua begitu terasa terasa. Bangunan-bangunan tua yang kokoh, seperti di sekitar perempatan Tugu 20 Mei atau perempatan Kantor Pos Cepu, menjadi saksi bisu sejarah panjang kota ini.

Salah satu bangunan bersejarah yang menarik perhatian adalah Kantor Pegadaian Cepu. Berdiri kokoh di Jalan Diponegoro Cepu, bangunan ini menampilkan arsitektur khas Eropa yang menawan.

Dibangun pada tahun 1911, bangunan ini telah berusia lebih dari 113 tahun. Meski telah mengalami beberapa renovasi, bangunan ini masih mempertahankan keasliannya.

Struktur dan Keunikan Bangunan

Struktur beton baja dengan pintu dan jendela besar memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Konsol antik di bagian luar berfungsi untuk menampung air hujan dan sinar matahari berlebih, sekaligus melindungi pejalan kaki dari air hujan.

Salah satu keunikan bangunan ini adalah hiasan kemuncak bangunan, berupa penunjuk arah angin yang disebut windwijwe atau windvaan.

Gaya Arsitektur Indisch yang Kental

Bangunan Pegadaian Cepu memiliki gaya arsitektur Indisch yang kental. Tata ruang dan eksteriornya dirancang dengan indah dan penuh detail.

Ruang teras dan ruang tunggu yang mengedepankan privasi nasabah menunjukkan bahwa Cepu pada masa itu merupakan kota bisnis, industri, dan perdagangan yang ramai.

Simbol Status dan Kearifan Lokal

Hiasan pada bangunan ini juga menjadi simbol status dan kearifan lokal. Bentuk atap yang terjal dan hiasannya dipercaya dapat mengusir roh jahat.

Nilai Budaya dan Sejarah yang Tinggi

Bangunan Pegadaian Cepu merupakan salah satu bangunan cagar budaya dari era kolonial terpenting di Kabupaten Blora. Keaslian, keindahan, dan keterawatannya menjadikannya bukti sejarah yang tak ternilai. ***

Back to top button