KABARCEPU.ID – Salah satu gua yang paling terkenal di Jawa Timur adalah Gua Gong Pacitan, yang terletak di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Pacitan tak hanya terkenal dengan pantainya yang indah, tetapi juga memiliki julukan “Wisata 1001 Gua” salah satunya Gua Gong Pacitan.
Jarak Gua Gong sekitar 37 km dari pusat kota ke arah barat (arah Wonogiri).
Gua Gong dinobatkan sebagai gua terindah di Asia Tenggara dan keindahannya tak tertandingi dengan gua lainnya di Pulau Jawa.
Gua ini memiliki panjang 256 meter dan dihiasi dengan formasi stalaktit dan stalakmit yang sangat indah. Penerangan yang cukup terang disediakan untuk memudahkan pengunjung menjelajahi gua.
Salah satu daya tarik utama Gua Gong adalah lampu penerangan yang unik dan menarik, yaitu lampu warna-warni yang menambah keindahan gua.
Lampu-lampu ini menerangi batu-batu, stalaktit, dan stalagmit, sehingga terlihat jelas oleh wisatawan.
Pada ujung lorong, terdapat ruangan yang membentuk kubah raksasa dengan panjang 100 meter, lebar 15 sampai 40 meter, dan tinggi sekitar 20-30 meter.
Menjelajahi lorong dan bagian dalam gua membutuhkan waktu sekitar 2 jam, tetapi waktu tersebut tidak akan terasa melelahkan karena pengunjung akan terus dibuat takjub dengan keindahan yang tersaji.
Pemerintah setempat telah menambah prasarana di dalam gua, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir.
Di dalam gua terdapat tangga, pagar pengaman, penerangan, dan kipas angin untuk memudahkan penelusuran.
Konon, salah satu batu di dalam gua dapat mengeluarkan bunyi mirip suara gong, yang menjadi asal mula nama gua ini. Daya tarik lainnya adalah lima sendang yang terdapat di dalam gua, yaitu Sendang Jampi Rogo, Sendang Relung Jiwo, Sendang Panguripan, Sendang Kamulyan, dan Sendang Relung Nisto.
Masing-masing sendang memiliki fungsi yang berbeda. Contohnya, Sendang Relung Nisto yang konon berasal dari bahasa Jawa dan berarti “membuang sial”.
Goa Gong memiliki tujuh ruangan. Ruangan pertama dan kedua biasanya menjadi tempat berfoto wisatawan. Ruangan ketiga bernama Selo Dudur Langit, yaitu batu penyangga langit-langit bumi. Di ruangan ini, stalaktit dan stalagmit bergabung menjadi satu.
Pada ruangan keempat, wisatawan akan melihat pemandangan batu marmer dan kristal yang menyambung. Ruangan lima dijadikan tempat foto dengan pemandangan batu-batu kristal.
Di ruangan keenam, wisatawan akan melihat beberapa sendang, salah satunya Sendang Relung Nisto yang dikenal untuk membuang sial.
Ruangan ketujuh merupakan inti dari nama Goa Gong, di mana wisatawan dapat melihat keajaiban batu yang berbunyi seperti gong.***