27.3 C
Cepu

8 Obat Alami bagi Penderita Diabetes yang Bantu Menurunkan Gula Darah Menurut BPOM

KABARCEPU.ID – Bagi penderita diabetes melitus, sangat penting untuk mengetahui obat alami bagi penderita diabetes yaitu berupa tanaman yang dapat membantu mengontrol hingga menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.

Beberapa tanaman diketahui dapat dijadikan sebagai obat alami bagi penderita diabetes berdasarkan catatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Diabetes mellitus, atau yang lebih dikenal dengan diabet, merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup (diabetes tipe 1) atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif (diabetes tipe 2).

Akibatnya, glukosa menumpuk dalam darah dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf.

Pengelolaan diabetes membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga teratur, dan pemantauan kadar gula darah secara berkala. Selain itu, penggunaan obat-obatan farmasi seringkali diperlukan untuk mengontrol kadar gula darah.

Perlu diketahui bahwa beberapa bahan alami telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan kini mulai mendapatkan perhatian lebih dari sisi ilmiah, di antaranya bagi penderita diabet.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

8 obat alami bagi penderita diabetes yang telah direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) ini diklaim dapat membantu mengontrol gula darah.

Berikut adalah 8 obat alami bagi penderita diabetes yang dilansir dari BPOM:

1. Lidah Buaya (Aloe vera)
Lidah buaya, tanaman sukulen yang terkenal dengan manfaatnya bagi kulit, ternyata juga memiliki potensi dalam mengelola diabet. Gel lidah buaya mengandung senyawa aktif seperti polisakarida, antrakuinon, dan asam amino yang dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

Mekanisme Kerja: Penelitian menunjukkan bahwa lidah buaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu kemampuan sel tubuh untuk merespon insulin dan menyerap glukosa dari darah. Selain itu, lidah buaya juga dapat membantu menghambat penyerapan glukosa di usus.

Cara Penggunaan: Gel lidah buaya dapat dikonsumsi secara langsung atau ditambahkan ke dalam minuman. Pilih produk lidah buaya yang sudah diproses dan aman untuk dikonsumsi.

2. Brotowali (Tinospora crispa)
Brotowali, tanaman herbal yang terkenal dengan rasa pahitnya, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit, termasuk diabet. Brotowali mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, terpenoid, dan flavonoid yang memiliki efek anti-diabet.

Mekanisme Kerja: Brotowali dipercaya dapat membantu meningkatkan sekresi insulin oleh pankreas dan meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu, brotowali juga memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang seringkali meningkat pada penderita diabetes.

Cara Penggunaan: Brotowali biasanya dikonsumsi dalam bentuk rebusan. Rebus beberapa potong batang brotowali dalam air hingga mendidih, kemudian saring dan minum airnya.

3. Pare (Momordica charantia)
Pare, buah sayur dengan rasa pahit yang khas, merupakan salah satu obat alami yang paling populer. Pare mengandung senyawa aktif seperti charantin, vicine, dan polypeptide-p yang memiliki efek anti-diabet.

Mekanisme Kerja: Charantin dipercaya dapat membantu meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh dan meningkatkan sekresi insulin. Vicine memiliki efek mirip insulin, sementara polypeptide-p juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

Cara Penggunaan: Pare dapat dikonsumsi dalam berbagai cara, seperti dijus, direbus, atau ditumis. Anda juga dapat mengonsumsi suplemen pare yang tersedia di pasaran.

4. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Sambiloto, tanaman herbal dengan rasa pahit yang sangat kuat, dikenal dengan khasiatnya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengobati berbagai penyakit infeksi. Selain itu, sambiloto juga memiliki potensi dalam mengelola diabet.

Mekanisme Kerja: Sambiloto mengandung senyawa aktif seperti andrographolide yang dipercaya dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah.

Cara Penggunaan: Sambiloto biasanya dikonsumsi dalam bentuk kapsul atau teh herbal. Namun, konsumsi sambiloto berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan dan reaksi alergi. Wanita hamil dan menyusui sebaiknya menghindari konsumsi sambiloto.

5. Bawang Putih (Allium sativum)
Bawang putih, bumbu dapur yang umum digunakan di seluruh dunia, ternyata juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Bawang putih mengandung senyawa aktif seperti allicin yang memiliki efek anti-diabet, antioksidan, dan anti-inflamasi.

Mekanisme Kerja: Bawang putih dipercaya dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan kadar gula darah, dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Cara Penggunaan: Bawang putih dapat dikonsumsi secara langsung, ditambahkan ke dalam masakan, atau dikonsumsi dalam bentuk suplemen.

6. Daun Sendok (Plantago major)
Daun sendok, tanaman liar yang sering ditemukan di pinggir jalan, memiliki khasiat obat yang beragam, termasuk membantu mengontrol kadar gula darah.

Mekanisme Kerja: Daun sendok mengandung serat larut yang tinggi, yang dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa di usus dan meningkatkan kontrol gula darah. Selain itu, daun sendok juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Cara Penggunaan: Daun sendok dapat dikonsumsi dalam bentuk teh herbal. Rebus beberapa lembar daun sendok dalam air hingga mendidih, kemudian saring dan minum airnya.

7. Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus)
Kumis kucing, tanaman herbal yang terkenal dengan khasiat diuretiknya, juga dipercaya dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

Mekanisme Kerja: Kumis kucing mengandung senyawa aktif seperti orthosiphol dan flavonoid yang memiliki efek anti-inflamasi dan diuretik. Efek diuretik kumis kucing dapat membantu mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urine.

Cara Penggunaan: Kumis kucing biasanya dikonsumsi dalam bentuk teh herbal. Rebus beberapa lembar daun kumis kucing dalam air hingga mendidih, kemudian saring dan minum airnya.

8. Keji Beling (Strobilanthes crispus)
Keji beling, tanaman herbal yang sering digunakan sebagai obat tradisional untuk masalah ginjal, juga memiliki potensi dalam membantu mengontrol kadar gula darah.

Mekanisme Kerja: Penelitian menunjukkan bahwa keji beling mengandung senyawa aktif yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Cara Penggunaan: Keji beling biasanya dikonsumsi dalam bentuk rebusan. Rebus beberapa lembar daun keji beling dalam air hingga mendidih, kemudian saring dan minum airnya.

Delapan obat alami yang disebutkan di atas, yaitu lidah buaya, brotowali, pare, sambiloto, bawang putih, daun sendok, kumis kucing, dan keji beling, memiliki potensi untuk membantu mengontrol kadar gula darah.

Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan bahan-bahan atau obat alami bagi penderita diabetes ini sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli kesehatan.

Pengobatan penderita diabetes membutuhkan pendekatan komprehensif yang melibatkan perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat. Jangan pernah mengganti pengobatan yang diresepkan oleh dokter Anda dengan pengobatan alami tanpa persetujuan dokter.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA

Berita Terbaru

spot_img

Berita Terkait