25.7 C
Cepu
BerandaCepu12 Gunungan Ludes Diserbu Warga, Kirab Budaya Gunungan 2025...

12 Gunungan Ludes Diserbu Warga, Kirab Budaya Gunungan 2025 Desa Kentong Berlangsung Meriah

KABARCEPU.IDKirab Budaya Gunungan 2025 yang dihelat Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora menjadi saksi perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang memadukan semangat nasionalisme dengan kearifan lokal, Minggu (24/8/2025).

Kirab Budaya Gunungan 2025 di desa ini sukses menyita perhatian ribuan warga dan tamu undangan yang hadir. Puncak acara yaitu 12 gunungan hasil bumi yang disusun rapi sebagai simbol kemakmuran dan rasa syukur, ludes diserbu warga yang antusias, baik oleh warga desa setempat maupun luar desa.

Perayaan yang menggabungkan upacara adat, atraksi seni, dan partisipasi masyarakat ini mengusung tema “Kirab Budaya Gunungan 2025”, dengan 12 gunungan yaitu tumpukan hasil bumi berbentuk kerucut atau tajug yang melambangkan rasa syukur atas panen, kesejahteraan, dan harapan akan kelanggengan berkah diarak keliling desa.

Setiap gunungan dihias dengan sentuhan estetika lokal sepeti daun pisang, anyaman bambu, bunga-bunga, dan hiasan kain batik atau lurik maupun ornamen lainnya. Kekompakan panitia dan antusiasme warga terlihat jelas dalam proses pemasangan ornamen hingga penataan arak-arakan.

Partisipasi lintas generasi menjadi salah satu kekuatan acara ini. Anak-anak hingga remaja bergotong royong mengarak gunungan sambil menampilkan tari-tarian tradisional, sementara para orang tua dan lansia berperan sebagai pengawal adat dan pencerita. Kehadiran kelompok kesenian menambah semarak suasana.

Hasil bumi yang diarak mencakup aneka ragam komoditas lokal seperti padi, jagung, singkong, ketela, buah-buahan musiman, sayuran, rempah, serta olahan tradisional seperti rengginang, kerupuk, dan aneka jajanan pasar. Diiringi musik tradisional, 12 gunungan tersebut diarak menuju lapangan desa sebagai titik akhir perayaan untuk dinilai oleh dewan juri.

KONTEN MENARIK UNTUK ANDA

Puncak acara terjadi ketika keduabelas gunungan yang diletakkan di lapangan, kemudian dibuka untuk dibagikan kepada warga. Tradisi “serbuan” gunungan merupakan momen yang paling dinanti, warga berkumpul rapi namun penuh semangat, berebut memperoleh hasil bumi sebagai berkah dan kenang-kenangan. Dalam hitungan menit, gunungan-gunungan tersebut ludes oleh warga yang berebut berkah hasil bumi.

Gunungan yang penuh hasil bumi tersebut menegaskan ketergantungan dan penghargaan terhadap pangan lokal. Momen ini juga menjadi sarana refleksi atas pentingnya kedaulatan pangan desa. Pembagian hasil gunungan secara kolektif memperkuat rasa kebersamaan. Warga yang menerima bagian merasa diikutsertakan dalam berkah hasil kerja bersama.

12 Gunungan Ludes Diserbu Warga Kirab Budaya Gunungan 2025 Desa Kentong Berlangsung Meriah 2

Menurut Kepala Desa (Kades) Kentong, Muntahar, Kirab Budaya Gunungan 2025 ini sebagai simbol kerukunan warga sekaligus ajang pelestarian budaya dalam memeriahkan momen HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain arak-arakan gunungan, lanjutnya dikatakan, tiap RT juga menampilkan pentas seni, mulai dari seni tradisional hingga musik, yang menunjukkan bakat sekaligus kebersamaan warga Desa Kentong.

Dikatakan, tidak hanya warga desa, acara Kirab Budaya Gunungan 2025 Desa Kentong ini juga menarik perhatian masyarakat dari luar desa yang ingin menyaksikan langsung keunikan tradisi di Desa Kentong ini.

“Kekayaan terbesar Desa Kentong adalah kebersamaan dan gotong royong warganya. Semoga tradisi ini terus lestari dari generasi ke generasi,” pungkas Kades Kentong, Muntahar.

12 gunungan hasil bumi dalam Kirab Budaya Desa Kentong bukan sekadar tontonan, ia adalah manifestasi dari tradisi yang hidup, yang mampu menanggapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri. Dengan menggabungkan upacara adat, seni pertunjukan, dan semangat peringatan kemerdekaan, warga Desa Kentong menunjukkan bahwa budaya lokal dan identitas nasional bisa berjalan beriringan.

Kemeriahan Kirab Budaya Gunungan 2025 Desa Kentong menjadi pengingat bahwa perayaan kemerdekaan dapat dirayakan dalam wujud yang lebih kaya makna yaitu menghubungkan rasa syukur atas alam, kerja keras masyarakat, dan kebanggaan kolektif sebagai bagian dari bangsa Indonesia sekaligus pelestarian tradisi sebagai sumber identitas dan modal sosial.

Bagi Desa Kentong, momen HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang dirayakan melalui kirab budaya dan pembagian gunungan adalah bahwa tradisi dapat menjadi jembatan antar-generasi, sekaligus pendorong ekonomi lokal yang memberikan manfaat tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai fondasi kebersamaan dan kedaulatan budaya.***

KONTEN UNIK DARI SPONSOR UNTUK ANDA
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terbaru

Berita Terkait