KABARCEPU.ID – Kapulaga, si rempah ajaib beraroma harum yang kaya manfaat, merupakan salah satu komoditas pertanian penting di Indonesia.
Permintaan pasar akan kapulaga, baik di dalam maupun luar negeri, terus meningkat, mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman mereka.
Jawa Tengah, dengan iklim tropis dan tanah yang subur, menjadi salah satu provinsi penghasil kapulaga terbesar di Indonesia, dengan total produksi kapulaga mencapai 27.428.327 Kg pada tahun ini.
Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah pada 6 Februari 2025, terdapat beberapa kabupaten di Jawa Tengah yang menonjol sebagai penghasil kapulaga terbesar.
Data ini mencakup produksi kapulaga kering dan segar, serta luas areal tanaman di masing-masing kabupaten di Jawa Tengah penghasil kapulaga terbanyak tersebut.
Berikut adalah 10 kabupaten di Jawa Tengah yang mencatatkan produksi kapulaga tertinggi pada tahun 2025, berdasarkan data resmi BPS:
1. Banyumas
Banyumas mencatatkan rekor sebagai kabupaten penghasil kapulaga nomor satu di Jawa Tengah pada tahun 2025. Dengan kontribusi signifikan terhadap total produksi kapulaga provinsi, Banyumas memiliki luas areal tanaman kapulaga yang luas dan didukung oleh kondisi tanah yang sangat sesuai untuk pertumbuhan tanaman ini.
Petani di Banyumas telah lama menguasai teknik budidaya kapulaga yang baik, menghasilkan kapulaga dengan kualitas premium yang diminati pasar. Inovasi dalam pengolahan pasca panen juga terus dilakukan untuk meningkatkan nilai jual kapulaga dari Banyumas dengan total produksi pada tahun ini mencapai 6.531.096 Kg.
2. Semarang
Semarang terus menunjukkan peningkatan produksi kapulaga yang cukup signifikan pada tahun ini dengan jumlah produksi sebesar 5.799.125 Kg. Investasi dalam bibit unggul dan pelatihan petani memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas di kabupaten ini.
Pemerintah daerah Purbalingga juga aktif memberikan dukungan melalui program-program penyuluhan dan bantuan modal kepada petani kapulaga. Potensi Semarang sebagai penghasil kapulaga terus berkembang, menjadikannya pesaing kuat bagi Banyumas.
3. Wonosobo
Wonosobo dikenal dengan dataran tingginya yang sejuk dan subur. Kondisi ini sangat ideal untuk budidaya kapulaga. Petani di Wonosobo memanfaatkan lahan-lahan miring di lereng gunung untuk menanam kapulaga dengan total produksi sebanyak 3.600.993 Kg pada tahun ini.
Kualitas kapulaga dari Wonosobo dikenal karena aromanya yang kuat dan kandungan minyak atsiri yang tinggi. Potensi agrowisata berbasis kapulaga juga mulai dikembangkan di Wonosobo.
4. Cilacap
Meskipun lebih dikenal dengan wilayah pesisirnya, Cilacap juga memiliki area pertanian di wilayah pedalaman yang cocok untuk budidaya kapulaga dengan jumlah produksi pada tahun ini mencapai 2.628.972 Kg.
Inisiatif pengembangan kapulaga di Cilacap didorong oleh potensi pasar yang besar dan upaya diversifikasi tanaman pertanian. Pemerintah daerah Cilacap memberikan perhatian khusus pada pengembangan infrastruktur pertanian untuk mendukung produksi kapulaga.
5. Purworejo
Purworejo mengembangkan sistem klaster kapulaga untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi. Sistem ini memungkinkan petani untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mengakses sumber daya secara bersama-sama.
Pengembangan klaster kapulaga di Purworejo juga didukung oleh pemerintah daerah dan lembaga keuangan, sehingga kabupaten ini dapat menghasilkan produksi kapulaga dengan total 2.446.720 Kg pada tahun ini.
6. Purbalingga
Purbalingga juga merupakan salah satu daerah penghasil kapulaga yang cukup signifikan di Jawa Tengah, dengan jumlah produksi pada tahun ini mencapai 2.104.003 Kg.
Lahan pertanian yang efektif untuk menanam kapulaga, serta kombinasi antara petani kapulaga dan pemerintah daerah setempat menciptakan sinergi yang positif bagi perekonomian Purbalingga.
7. Banjarnegara
Kabupaten yang dijuluki sebagai kota dawet ayu ini mampu menghasilkan produksi kapulaga dengan jumlah yang cukup signifikan pada tahun ini, yaitu mencapai 930.421 Kg.
Petani di Kabupaten Banjarnegara terus berupaya meningkatkan kualitas kapulaga mereka melalui praktik pertanian yang berkelanjutan dengan kombinasi kerjasama antar paguyuban petani dan penjual serta dukungan pemerintah daerah.
8. Kebumen
Kebumen terus berupaya meningkatkan kualitas dan produktivitas kapulaga melalui pelatihan petani dan pengenalan teknologi pertanian modern.
Penggunaan pupuk organik dan pengendalian hama penyakit secara alami menjadi fokus utama dalam pengembangan kapulaga di Kebumen. Kualitas kapulaga dari Kebumen terus meningkat, membuka peluang pasar yang lebih luas, dengan total produksi pada tahun ini mencapai 502.762 Kg.
9. Magelang
Magelang, selain terkenal dengan Candi Borobudur, juga merupakan daerah penghasil kapulaga yang signifikan. Lahan pertanian di sekitar lereng Gunung Merapi dimanfaatkan untuk menanam kapulaga, dengan jumlah produksi pada tahun ini mencapai 498.672 Kg.
Kombinasi antara pertanian kapulaga dan pariwisata menciptakan sinergi yang positif bagi perekonomian Magelang. Pengembangan produk olahan kapulaga seperti teh kapulaga dan kopi kapulaga semakin populer di kalangan wisatawan.
10. Kendal
Kabupaten Kendal fokus pada peningkatan kualitas kapulaga dan pengembangan strategi pemasaran yang efektif. Petani di kabupaten ini menyadari pentingnya menghasilkan kapulaga dengan kualitas yang memenuhi standar pasar.
Mereka juga aktif mencari informasi tentang peluang pasar dan menjalin kerjasama dengan pedagang dan eksportir kapulaga, sehingga total jumlah produksi kapulaga tahun ini mencapai 482.143 Kg.
Sementara itu jumlah produksi kapulaga di beberapa kabupaten lainnya di Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
– Brebes: 482.103 Kg.
– Batang: 420.915 Kg.
– Pekalongan: 326.310 Kg.
– Temanggung: 217.896 Kg.
– Pemalang: 145.396 Kg.
– Jepara: 114.658 Kg.
– Kota Semarang: 83.213 Kg.
– Pati: 37.680 Kg.
– Tegal: 37.637 Kg.
– Grobogan: 22.540 Kg.
– Kota Salatiga: 6.911 Kg.
– Rembang: 4.750 Kg.
– Blora: 3.181 Kg.
– Wonogiri: 230 Kg.
Jawa Tengah terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen kapulaga terbesar di Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Dengan begitu, data resmi BPS tahun 2025 ini menjadi landasan yang kuat untuk perencanaan dan pengembangan komoditas kapulaga yang lebih efektif dan berkelanjutan di Jawa Tengah.***